MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE MARKET PLACE ACTIVITY PADA MATERI SIFAT AMANAH DAN JUJUR DI KELAS VIII A SMP NEGERI LION

Dewinta Wahir, S.Pd.I

SMP Negeri LION

Email : dewintawahir5@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran Market Place Activity melalui materi sifat amanah dan jujur pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII A di SMP Negeri Lion. Penelitian ini menggunakan jenis

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Dengan metode pembelajaran Market Place Activity. Subjek dari penelitian ini adalah kelas VIII A, yang terdiri dari 15 peserta didik.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik kelas VIII A SMP Negeri Lion pada materi sifat amanah dan jujur pada mata pelajaran PAI. Hal tersebut diketahui pada saat penelitian pada tahap pra siklus bahwa pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, kurangnya penggunaan metode yang menyenangkan sehingga membuat peserta didik menjadi kurang bersemangat pada saat menerima materi sehingga hasil belajar peserta didik di bawah nilai KKM.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi sifat amanah dan jujur melalui metode market place activity sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas sebesar 66,07 %. Setelah dilakukan tindakan kelas melalui metode market place activity diperoleh hasil Siklus I sebesar 72,70 % dan Siklus II meningkat menjadi 88,97%.Hasil penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian sebesar 75% yang telah ditetapkan sekolah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode market place activity dalam pembelajaran pendidikan agama Islam pokok pembahasan materi sifat amanah dan jujur dapat menjadikan peserta didik semakin aktif dalam belajar, baik secara individu maupun kelompok, sehingga berdampak meningkatnya hasil belajar peserta didik. Karena sebagaimana diketahui bahwa selama penelitian, penerapan metode pembelajaran market place activity dapat membuat peserta didik lebih aktif selama berlangsungnya pembelajaran, karena peserta didik beraktivitas layaknya dalam pasar. Melakukan jual beli informasi untuk “dijual” (disampaikan) pada peserta didik atau kelompok lain sebagai yang “membeli” (menerima) tentunya di dalam aktivitas jual beli ini peserta didik harus berkata jujur dan bersikap amanah.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Market Place Activity, Sifat Amanah dan Jujur

 

PENDAHULUAN

Ada banyak cara yang ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, diantranya dengan penerapan metode Market Place Activity. Market Place Activity adalah sebuah metode yang berbasis active learning.Pembelajaran aktif. Cirinya peserta didik aktif mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari satu kelompok ke kelompok lain. Istilahnya saling belanja atau jual beli pengetahuan.

Dalam hal ini dibutuhkan pula kerjasama antar peserta didik, karenanya Market Place Activity juga layak disebut cooperative learning. Pada materi sifat amanah dan jujur setiap kelompok mendapatkan konten pembahasan yang diberikan oleh guru, konten pembahasan ini mengacuh pada tujuan pembelajaran yang akan di capai dalam pembelajaran yaitu peserta didik dapat menguraikan pengertian perilaku amanah dan jujur, dapat membedakan perilaku amanah dan jujur serta dapat menunjukan perilaku amanah dan jujur dalam kehidupan sehari-hari.

Disini peserta didik akan mencari informasi sesuai isi konten pembahasan yang diberikan oleh guru kemudian nantinya tiap kelompok akan memperjual belikan informasi pengetahuan yang mereka cari kepada kelompok lain atau kelompok pembeli. Nantinya setiap kelompok ada yang bertugas menjaga toko dan ada yang bertugas membeli informasi di kelompok lain. Jika sudah selesai tiap kelompok akan mulai mempresentasikan hasil informasi yang mereka dapati kemudian kelompok lain akan menanggapi apakah informasi yang mereka jual sudah sesuai dengan fakta atau belum. Jika sudah sesuai guru akan memberikan nilai atau harga di setiap informasi pengetahuan yang di presentasikan tiap kelompok kemudian akan melelangnya.

Dalam pembelajaran ini peserta didik aktif bekerja sama mencari informasi pengetahuan sesuai konten pembahasan yang diberikan guru, sementara guru bertugas sebagai pembimbing dan pengawas agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target waktu yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Berdasarkan study pendahuluan di SMP Negeri LION, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam kegiatan konfirmasi, guru, antara lain, memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik. Namun, peserta didik mengalami kesulitan dalam  menguraikan pengartian amanah dan jujur. Berkaitan dengan uraian tersebut diatas, penulis akan membuat Penelitian Tindakan Kelas dengan judul ” Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik melalui Metode Market Place Activity pada Materi Sifat Amanah dan Jujur di Kelas VIII A SMP Negeri LION “.

METODE

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan guru dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar. Guru sebagai peneliti dan pelaksana tindakan. Penelitian tindakan kelas ini menerapkan metode Market Place Activity. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahapan yaitu a. perencanaan, b.pelaksanaan tindakan, c. observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didk kelas VIII A SDN 3 SMP Negeri LION tahun pelajaran 2021/2022 sejumlah 15 peserta diidk terdiri dari 6 peserta didik laki-laki dan 9 peserta didik perempuan. Objek penelitian adalah Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik melalui Metode Market Place Activity pada Materi Sifat Amanah dan Jujur di Kelas VIII A SMP Negeri LION. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar aktivasi peserta didik selama proses pembelajaran dan tes hasil belajar kognitif peserta didik. Data hasil penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berupa deskriptif dengan memberikan predikat (baik, kurang, cukup) kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI

Dalam pembahasan ini akan diuraikan tentang relevansi konsep metode pembelajaran Market Place Activity, teori-teori belajar, dan hasil belajar, dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan. Konsep dan teori tersebut sebagai pijakan analisis terhadap hasil temuan penelitian. Dalam siklus I, perencanaan dan penggunaan metode pembelajaran Market Place Activity, , oleh guru Pendidikan Agma Islam dalam proses pembelajaran betul-betul dipersiapkan dan direncanakan dengan baik. Guru PAI yang mengintegralkan beberapa media seperti gambar, dan suara, telah berhasil secara baik dalam mendayagunakan dan memanfaatkannya dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehingga sangatlah wajar jika hasil pengamatan observer dan hasil tanggapan peserta didik pun sangat responsif, menarik, membuat fokus, termotivasi, antusias, dan mudah memahami pelajaran, karena memang serasi dengan keenam fungsi multimedia, yaitu:

  1. Fungsi Atensi : mengarahkan peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang ditampilkan.
  2. Fungsi Motivasi : mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar
  3. Fungsi Afeksi : menggugah emosi dan sikap peserta didik.
  4. Fungsi Kompensatori : mengakomodasi peserta didik yang lemah dalam menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau verbal.
  5. Fungsi Psikomotori : menggerakkan peserta didik untuk melakukan suatu kegiatan.
  6. Fungsi Evaluasi : menilai kemampuan peserta didik dalam merespon pembelajaran.

Bahkan jika dikaitkan dengan beberapa manfaat multimedia, yakni pembelajaran lebih jelas, menarik, interaktif, positif, lebih konkrit, dan mengatasi keterbatasan panca indera, perencanaan dan penggunaan multimedia oleh guru PAI sangat relevan Berarti relevansi dengan konsep-konsep yang telah diungkapkan sangat kentara keterkaitan dan aplikasinya, dan hal inilah yang sebenarnya merupakan beberapa keunggulan yang dipunyai oleh multimedia. Penyajian soal penilaian pre test dan post tes yang dilakukan melalui layer, yang tidak hanya dalam lembar soal dan jawaban, juga merupakan inovasi baru dalam dunia pembelajaran, meskipun kelihatannya agak mengadopsi dari kuiz- kuiz yang ada di televisi. Namun hal itu tidak menjadi masalah karena kuiz-kuiz seperti itupun memang disenangi oleh sebagian besar masyarakat. Bagi guru sendiri, dengan penggunaan metode pembelajaran Market Place Activity, dirasakan tidak begitu lelah dalam mengajar, ada alat bantu yang sangat menunjang sekali terhadap proses pembelajaran.

Dalam hal pencapaian hasil belajar peserta didik melalui metode pembelajaran Market Place Activity, yang meningkat secara signifikan bila dibandingkan dengan tanpa media, menunjukkan kebenaran faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu sendiri, yaitu dari faktor luar (faktor guru). Dari faktor guru inilah yang salah satunya mampu merubah kualitas proses dan hasil pembelajaran. Kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran Market Place Activity, sangat berefek positif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. Kemudian bila dikaji dari segi teori-teori belajar, penggunaan metode pembelajaran Market Place Activity, oleh guru PAI dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik bisa ditelaah berdasarkan teori asosiasi yang dipopulerkan oleh Edward Lee Thorndike.Menurut teori ini, perilaku individu pada hakikatnya terjadi karena adanya pertalian atau hubungan antara stimulus (rangsangan) dengan respons (jawaban).Adanya hubungan rangsangan dan respon yang sangat erat.

Teknik pembelajaran dengan Market Place Activity (MPA) ini mengandung nurturanteffect dalam pembentukan karakter secara langsung, seperti bertanggung jawab membuat karya dan mempertahankan karyanya, kerjasana dalam kelompok, terbuka dengan kritikan pembeli, usaha kerja keras untuk menjadi yang terbaik, terbiasa mengevaluasi dan dievalusi, membangun kemandirian, kepercayaan diri, keterampilan kelompok, menerima umpan balik, , dan melatih bertanggung jawab dalam membuat perencanaan dan desain terbaik, serta banyak nilai-nilai (valuing) yang tersimpan dalam pembelajaran tersebut. Dari uraian kajian teori diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran market place activity sangat cocok jika diterapkan pada materi sifat Amanah dan Jujur.

Berdasarkan hasil penelitian, pengumpulan data dan pengolahan data pada siklus I, maka dapa disajikan kedalam tabel berikut :

No Nama Nilai Pada Indikator Siklus 1 Prosentase Pencapaian
Menguraikan pengertian amanah dan jujur Membedakan perilaku amanah dan jujur Menunjukkan contoh perilaku amanah dan jujur
1. Aditiya Bukulu 1 2 2 55,55
2. Diwa Akhiria Marada 3 2 2 78
3. Diwi Akhiri Marada 2 2 2 67
4. Endriyanto Kadir 2 1 2 55,55
5. Lilis Tangahu 2 2 1 55,55
6. Luthfi gaib 2 3 2 78
7. Malik Saputra Adam 2 2 3 78
8. Miranti Masadi 3 3 3 100
9. Nurmala Halid 3 2 2 78
10. Nur Aliya Lasido 3 3 2 89
11. Rahmawati Bukulu 2 1 2 55,55
12. Reza Uwaneto 2 2 3 78
13. Suciawati Muslim 3 2 3 89
14. Supriadi Kango 1 1 2 44,44
15. Tiska Adam 3 3 2 89

Prosentase keseluruhan :

1.090,64 x 100% =  72,70 %

15

Tabel Analisis Pencapaian Indikator Siklus I

No Indikator Siklus 1 Predikat Rata-Rata Nilai
Kurang Cukup Baik Jumlah Peserta Didik
1 Menguaraikan pengertian amanah dan jujur 2 Orang 7 Orang 6 Orang 15 Orang 75,55
2. Membedakan perilaku amanah dan jujur 3 Orang 8 Orang 4 Orang 15 Orang 68,88
3. Menunjukan contoh perilaku amanah dan jujur 1 Orang 10 Orang 4 Orang 15 Orang 73,33

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I pada tabel 1 nilai indikator pada siklus 1  Berdasarkan hasil prosentase ketuntasan hasil belajar materi sifat Amanah dan Jujur mata pelajaran PAI pada peserta didik kelas VIII-A SMP Negeri Lion mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pra siklus (sebelum diberikan perlakuan). Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa prosentase ketuntasan hasil belajar peserta didik yang tuntas menjadi 72,70%, sedangkan prosentase peserta didik belum tuntas adalah 27,3% dengan jumlah nilai secara keseluruhan adalah 1.090,64.  Apabila nilai tersebut dijumlah dengan jumlah peserta didik keseluruhan maka diperoleh nilai rata-rata yaitu 72,70. Adapun peserta didik yang nilainya tuntas ada sebanyak 9 peserta didik, sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas ada sebanyak 6 peserta didik. Berdasarkan data tersebut, untuk memperoleh hasil yang maksimal agar dapat mencapai target yang diinginkan, perlu adanya siklus kedua.

Sedangkan dilihat dari tabel kedua yaitu tabel pencapaian indikator di atas dapat disimpulkan bahwa pada indikator 1 menguraikan pengertian amanah dan jujur sudah mulai nampak adanya peningkatan yang signifikan. Akan tetapi pada indikator kedua yaitu membedakan perilaku amanah dan jujur serta indikator ketiga yiatu menunjukan contoh perilaku amanah dan jujur belum menampakan peningkatan hasil belajar yang begitu signifikan, mungkin masih ada beberapa peserta didik yang masih malu-malu dan belum berani dalam menyampaikan informasi terkait dengan materi sifat amanah dan jujur, tetapi walaupun demikian peserta didik ini akan berusaha untuk mendapatkan nilai sesuai standar KKM sehingga peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II nanti.

Kemudian jika dibandingkan Prestasi belajar siklus I dengan siklus II, maka peningkatan hasilnya dapat dilihat pada diagram berikut ini :

No Nama Nilai Pada Indikator Siklus II Prosentase Pencapaian
Menguraikan pengertian amanah dan jujur Membedakan perilaku amanah dan jujur Menunjukkan contoh perilaku amanah dan jujur
1. Aditiya Bukulu 3 3 2 89
2. Diwa Akhiria Marada 3 3 3 100
3. Diwi Akhiri Marada 3 3 2 89
4. Endriyanto Kadir 2 3 3 89
5. Lilis Tangahu 3 2 3 89
6. Luthfi Gaib 2 3 3 89
7. Malik Saputra Adam 3 2 3 89
8. Miranti Masadi 3 3 3 100
9. Nurmala Halid 3 2 2 78
10. Nur Aliya Lasido 3 3 3 100
11. Rahmawati Bukulu 2 3 2 78
12. Reza Uwaneto 2 3 3 89
13. Suciawati Muslim 3 3 3 100
14. Supriadi Kango 1 2 2 55,55
15. Tiska Adam 3 3 3 100

Prosentase Keseluruhan

1.334,55 x 100 %  = 88,97 %

15

Dari tabel diatas, maka diketahui prosentase pencapaian tiap peserta didik, 15 orang peeserta didik sudah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam mencari, dan meyampaikan informasi dengan jelas sesuai dengan materi yang dibahas.

Hal ini ditunjukkan dengan seluruh peserta didik telah melewati batas standar ketuntasan, yakni 75.

Peningkatan dari rata-rata prosentase pencapaian pada saat pra siklus sebesar 66,07 % dan siklus I yaitu sebesar 72,70 % dan pada siklus II sebesar 88,97%.

Tabel Analisis Pencapaian Indikator Siklus II

 

No Indikator Siklus 1I Predikat Rata-Rata Nilai
Kurang Cukup Baik Jumlah Peserta Didik
1 Menguaraikan pengertian amanah dan jujur  – 5 Orang 10 Orang 15 Orang 88,88
2. Membedakan perilaku amanah dan jujur 1 Orang 3 Orang 11 Orang 15 Orang 91,11
3. Menunjukan contoh perilaku amanah dan jujur  – 5 Orang 10 Orang 15 Orang 88,88

 

Dari tabel analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pada tiap indikator sudah menampakan peningkatan hasil belajar yang begitu signifikan itu dibuktikan dengan rata-rata nilai pencapaian peserta didik pada indikator 1,2, dan 3 sudah diatas nilai KKM 75. Dengan prosentase nilai kelulusan pada semua indikator sudah lebih dari 75 %.

Dengan demikian hasil belajar peserta didik di kelas VIII A SMP Negeri Lion pada saat menerima materi pelajaran dengan metode pembelajaran Market Place Activity mengalami peningkatan dari tindakan siklus I ke siklus II dengan ketuntasan klasikalnya sudah mencapai  88,97 %.

Dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik di kelas VIII A SMP Negeri Lion pada saat menerima materi amanah dan jujur dengan menggunakan metode Market Place Activity karena sesuai dengan tujuan dari metode Market Place Activity yaitu 1). membuat peserta didik mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, 2) dapat meningkatkan ketrampilan komunikasi peserta didik, 3) peserta didik dapat bertanngung jawab terhadap kelompoknya 4) dapat meningkatkan ketrampilan kolaborasi kerja sama antar sesama anggota kelompoknya. Sedangkan manfaat dari metode Market Place Activity yaitu : 1). Materi yang diberikan oleh guru akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik , 2) dapat menarik perhatian dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena peserta didik tidak akan merasa jenuh dan bosan pada saat menerima materi.

Adapun rekapiltulasi data pada pra siklus, siklus I dan siklus II  seperti terlihat diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Uraian Hasil Pra Siklus Hasil Siklus I Hasil Siklus II
1. Nilai rata-rata keseluruhan 66,07 % 72,70 % 88,97 %
2. Jumlah peserta didik yang sudah mampu menyampaikan informasi terkait materi sifat Amanah dan jujur dengan benar 5 Peserta didik 9 Peserta didik 14 Peserta didik
3. Indikator keberhasilan keseluruhan 75 % 75%  

 

Dari data di atas bahwa rata-rata pencapaian peningkatan hasil belajar seluruh peserta didik pada pra siklus yaitu 66,07 %, siklus I yaitu 72,70 %, dan siklus II yaitu 88,97% diatas indikator keberhasilan yang berdasarkan KKM 75%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi sifat Amanah dan Jujur melalui metode pembelajaran Market Place Activity sehingga pihak peneliti tidak melanjutkannya lagi penelitian tindakan kelas karena prosentase yang didapat sudah melebihi standar prosentasi nilai keseluruhan 75%.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi dan analisa hasil penelitian yang dilaksanakan pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan bahwa pembelajaran  dengan menggunakan metode Market Place Activity peserta didik kelas VIII A pada pra siklus sebesar 66,07 % meningkat pada siklus I sebesar 72,70 % dan ketika dilanjutkan siklus II meningkat menjadi 88.97 %. Total peningkatan yang telah terjadi dari sebelum tindakan (Pra Siklus) sampai siklus II sebesar  22,9 % yaitu dari 66,07% menjadi 88,97%. Metode market place activity dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran, suasana belajar semakin baik, meningkatkan keberanian peserta didik dalam menyampaikan informasi dan meningkatkan ketrampilan komunikasi peserta didik yang satu dengan yang lain. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa peningkatan hasil belajar peserta didik meningkat pesat yang awalnya cuma terlihat kurang signifikan, sampai pada siklus II sudah memenuhi target dari 15 peserta didik. Hasil dari observasi yang dilakukan membuktikan bahwa proses pembelajaran pada materi sifat amanah dan jujur memerlukan metode Market Place Activity yang menunjang keaktifan peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau informasi. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran Market Place Activity melalui materi sifat amanah dan jujur dapat dikatakan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik yang dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar pada peserta didik. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa faktor pendukung seperti penggunaan berbagai sumber belajar yang dapat menarik perhatian dan konsentrasi peserta didik serta pengelolaan kelas termasuk berbagai persiapan yang dilakukan sebelum proses pembelajaran dimulai, serta dukungan dari semua pihak terkait merupakan alasan keberhasilan penelitian tindakan kelas khusunya pada kelas VIII A SMP Negeri Lion.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Eddy Soewardi Kartawidjaja, Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar, Cet. I, (Bandung: Sinar Baru, 1987)

Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1986)

Abin Syamsudin Makmun, 2002: Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Remaja Rosdakarya : bandung,

Winarma Surakhmad, Interaksi Belajar Mengajar. (Bandung: Tarsito, 2003)

  1. Nur dan Prima Retno Wikandarei, Pengajaran Berpusat Kepada Peserta didik dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2000),

Fauzan Ahmad Sofian, Modul Penelitian Tindakan Kelas, Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan TA 2019

Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990)

Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),http://repository.radenintan.ac.id/1691/5/Bab_II.pdf

Imyati Dan Mudjiono, Belajar Dan Pembalajaran, (Jakarta: Rineka Cipta Tahun2009)

Melvin L Silberman. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.(Bandung: Nusamedia. 2006).

Ruhyana, Implementasi Teknik Market Place Activity (MPA) Learning https://jorjoran.wordpress.com/2016/11/10/implementasi-teknik-market-place-activity-mpa-learning/ diakses tanggal 10/10/2021

Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta : Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia , 2021

Sugiyono, (2016), Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

Nurmawati, (2016), Evaluasi Pendidikan Islami, Bandung: Citapustaka Media

Bani Ahmad Saebani, (2017), Pedoman Aplikatif Metode Penelitian Dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Skripsi Tesis dan Disertasi, Bandung: Pustaka Setia

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

Mardianto dkk, (2013), Panduan Penulisan Skripsi

Neliwati, (2018), Metodelogi Penelitian Kuantitatif: Kajian Teori dan Praktek, Medan: Widya Puspita.

 

 

 

 

 

 

Komentar