Puluhan Kepala Desa Wilayah Pesisir di Boltim Ikut Studi Tiru di Lombok dan Bali

BOGANINEWS, BOLTIM – Sebanyak 47 Kepala Desa (Sangadi) di wilayah pesisir Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), pekan ini dijadwalkan akan melakukan studi tiru ke sejumlah desa wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Provinsi Bali.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Boltim, Hendra Tangel agenda tersebut. Dikatakannya, 47 Sangadi khusus wilayah pesisir ini, akan melakukan studi tiru di Lombok dan Bali. Sebelumnya kata Hendra, puluhan Sangadi juga baru selesai melakukan hal yang sama di Kabupaten Bandung.

“Salah-satu tujuan melakukan studi tiru ini, bagaimana kita memaksimalkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Boltim. Untuk itu para Sangadi lakukan studi tiru ke beberapa daerah, sesuai dengan topografi atau kondisi masing-masing desanya. Adapun sasaran studi komparasi, berkaitan dengan desa wisata, desa digital dan pengelolaan Bundes,” jelasnya.

Lanjutnya, sasaran studi tiru kali ini terkait pengelolaan desa wisata. Sebab, Bali dan Lombok terkenal dengan pengelolaan tempat wisatanya. “Mudah-mudahan Rabu besok, para kepala desa akan berangkat ke Lombok dan Bali. Sebelumnya, 34 Kepala desa wilayah pegunungan sudah melakukan hal yang sama di Bandung, Jawa Barat tepatnya Desa Cibodas dan Desa Cibiru,” ungkap,” Hendra.

Ia pun berharap, hasil studi tiru yang diperoleh nantinya mampu diaplikasikan secara maksimal oleh masing-masing Pemdes ketika kembali dari studi. Terutama, terkait optimalisasi potensi-potensi yang ada di desanya masing-masing.

“Usai hasil studi tiru ini, nantinya Pemdes punya referensi terkait pengelolaan dan sistem kerja untuk menunjang desa wisata khususnya di wilayah pesisir. Kita tahu bersama bahwa, potensi wisata di pesisir Boltim, sangat menjanjikan untuk peningkatan sektor wisata yang sudah menjadi visi-misi Bupati Boltim,” paparnya.

Terinformasi, sesuai jadwal kegiatan studi tiru akan dilaksanakan selama kurang lebih empat hari. Dua hari akan dilaksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan lebihnya dilakukan di Provinsi Bali.

 

Reporter: Agung Mokodompit

Komentar