Masyarakat Kotamobagu Kembali Keluhkan Pelayanan PLN

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU Kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) di wilayah Kotamobagu, kembali mendapat keluhan warga. Belum lama ini salah salah satu warga Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, mengeluhkan soal pelayanan PLN Kotamobagu, yang dinilai sangat arogan.
“Kejadiannya saat itu di tanggal 30 September 2021 menjelang Magrib. Saat itu saya tidak ada di rumah dan ada petugas PLN yang datang, kemudian  langsung melakukan pemutusan listrik sementara. Dengan alasan kalau listrik di rumah saya telah menunggak,” ungkap Mohamad Iswadi Djaman, saat dikonfirmasi awak media, Senin 4 Oktober 2021 yang dilansir dari BeritaTotabuan, Senin 4 Oktober 2021.
Ia pun mengungkapkan, saat petugas PLN akan melakukan pemutusan listrik tersebut, tetangga rumah mendapati dan sempat melarang bersama beberapa warga lainnya.
“Yang saya heran, tidak ada surat pemberitahuan kalau listrik kami telah menunggak. Kedua, adalah soal etika. Dalam rumah itu ada ibu mertua saya yang sudah tua dan akan sholat Magrib, sementara petugas PLN ini datang diam-diam dan tidak ada pemberitahuan ke orang rumah terlebih dahulu. Beruntung ada tetangga yang mendapati dan melarang. Bagaimana jika pemutusan listrik diam-diam itu berhasil dilakukan dan mertua saya panik, dan akhirnya terjadi sesuatu, siapa yang bertanggung jawab,” terangnya.
Ia pun mengaku, jika dirinya sempat mengadukan hal tersebut ke managemen PLN, namun pihak managemen PLN justru terkesan membela petugas mereka, yang kerap datang ke rumah warga secara diam-diam, seperti tidak memiliki etika.
“Saya sempat menelepon ibu Veibe Pateh. Namun, menurut beliau katanya kalau sudah lewat tanggal 20 bulan berjalan, maka itu sudah masuk kategori menunggak,” ungkapnya.
Iswadi pun berharap, agar keluhan-keluhan soal kinerja PLN Kotamobagu ini, bisa didengar oleh DPRD Kotamobagu. “Kami harap DPRD bisa melakukan pemanggilan dan menggelar hearing, agar kinerja PLN ini bisa lebih baik kedepan,” pintanya.
Bahkan, kejadian tersebut bahkan sempat dibuatkan status oleh Iswadi Djaman di dinding facebooknya.
Sementara itu, Manager PLN Kotamobagu Bidang Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Veibe Pateh saat dikonfirmasi mengatakan, terkait hal itu sudah dijelaskan mereka ke pelanggan.
“Kita sudah jelaskan ke pelanggan. Jadi bukan dibongkar karena dia baru 1 bulan. Katanya bapak itu sudah diputus tapi saya tanya ke tim ternyata tidak. Bilang kan bongkar meter, ternyata gak ada karena Kotamobagu itu kan tiga bulan, sementara ini kan baru satu bulan,” terangnya, Senin (4/10/202).
Beberapa waktu lalu, Ketua Komisi II DPRD Kotamobagu Jusran Deby Mokolanut juga melontarkan kritikannya ke PLN.
“Pihak PLN harus jelaskan. Jika perusahaan publik tak mau menjelaskan ke publik, lalu PLN ini milik pribadi?,” kata Yusran, dalam unggahan di akun facebook miliknya pada tanggal 30 september 2021.
Ia bahkan meminta, agar managemen PLN Kotamobag mundur, jika tidak bisa menjelaskan dan menyelesaikan keluhan warga tersebut.
“Mundur saja managemen PLN jika sudah tak mampu,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar PLN Kotamobagu tidak bersikap arogan dalam memberikan pelayanan ke warga di daerahnya. Pasalnya, PLN merupakan BUMN yang berkembang, dari oleh dan juga untuk rakyat. “Warga juga bayar pajak untuk membangun fasilitas PLN agar bisa beroperasi dengan baik dan karyawannya boleh di gaji,” tegasnya. (*)

Komentar