Pemdes Jiko Belanga Dapat Pelatihan Konvergensi Stunting

BOGANINEWS, BOLTIM – Pemerintah Desa (Pemdes) Jiko Belanga, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dapat pelatihan Konvergensi Stunting dalam penerapan aplikasi eHDW, dan pengisian Scorcardt bertempat di balai desa Jiko Belanga, Sabtu (26/6/2021).

Menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut, tenaga Ahli Kabupaten Boltim, Sutrisno Mokoginta bersama Dedi Martasen dan dari Dinas PMD, juga Pendamping Desa.

Dijelaskan Sutrisno, aplikasi eHDW atau e-Human Development Worker merupakan aplikasi yang dikelola oleh Direktorat Pelayanan Sosial Dasar, Ditjen PPMD, Kementerian Desa PDTT.

“Aplikasi eHDW merupakan aplikasi seluler berbasis android sebagai alat bantu kerja Kader Pembangunan Manusia (KPM),” katanya.

Ia mengatakan, konvergensi merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas.

Diungkapkannya, Dana desa dapat digunakan untuk menanggulangi stunting. Untuk memastikan stunting menjadi isu prioritas dalam perencanaan di tingkat desa, kepala desa bisa merekrut Kader Pembangunan Manusia (KPM).

“KPM merupakan kader masyarakat yang bertugas untuk memfasilitasi aksi konvergensi penurunan stunting di tingkat desa. Pengertian konvergensi intervensi pada sasaran adalah setiap ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, dan anak usia 0-23 bulan mendapatkan akses layanan atau intervensi yang diperlukan untuk penanganan stunting secara terintegrasi,” terangnya.

Dijelaskannya, KPM mengajak peran serta atau partisipasi masyarakat dan lembaga dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan pemantauan; serta berkoordinasi dengan pelaku program dan lembaga lainnya.

“Seperti bidan desa, petugas puskesmas lainnya (ahli gizi, perawat, sanitarian), guru PAUD dan aparat desa,” ucapnya.

Stunting adalah Kondisi Gagal Tumbuh

Sementara itu Sangadi Jiko Belanga, Riman Manuho, mengataka Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek usianya.

Ia menuturkan, stunting ini juga dapat dicegah dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1000 hari pertama, dalam melaksanakan setiap aksi Integritas penurunan Stunting.

“Sehingga dapat menurunkan Prevelensi Stunting yang ada di Boltim. Kami merencanakan dan menggarkan kegiatan pencegahan dan penurunan Stunting dalam RKPDes dan APBDes di desa. Semoga Stunting dapat di atasi dan bebas dari gizi buruk dan semua masyarakat sehat,” ucap Sangadi.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh pemateri dari Tenaga Ahli Kabupaten, dari Dinas PMD, Pendamping Desa, Sangadi, Sekdes dan Aparat desa, serta para peserta seluruh kader kesehatan desa.

Reporter : Agung

Komentar