Sukses Kembangkan Bibit Pohon Alpukat, Akbar Damopolii Raup Jutaan Rupiah Setiap Bulan

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU — Selain dimanfaatkan untuk bahan baku produk kecantikan, buah alpukat juga baik untuk kesehatan karena dikenal mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, K, C, E, B6, thiamin, riboflavin dan niacin serta vitamin B1, B2, dan B3.

Mengkonsumsi buah alpukat dalam sekali sajian telah mencukupi 40% kebutuhan nutrisi sehingga alpukat dapat membantu memenuhi asupan nutrisi tubuh dan mampu membantu mencegah nafsu makan yang berlebih.

Tak heran jika permintaan akan buah yang satu ini cukup tinggi untuk diolah kembali menjadi berbagai produk, baik bahan baku kosmetik maupun berbagai olah minuman. Hal ini juga yang turut mendorong berkembangnya usaha pembibitan tanaman alpukat di Kota Kotamobagu.

Seperti halnya Akbar Damopolii warga Kelurahan Motoboi Kecil. Dengan usaha budidaya berbagai tanaman termasuk bibit alpukat, pemuda berusia 28 tahun ini mampu mendapatkan hasil jutaan rupiah per bulan.

“Jenis tanaman yang banyak di pesan para pembeli, salah satunya tanaman alpukat okulasi. Yang saya tanam ada beberapa jenis, ada Aligator dan Miki, untuk sebulan omset dari penjualan bibit ini 8 sampai 10 juta,” kata Akbar.

Akbar mengungkapkan, para pembeli tidak hanya berasal dari Kota Kotamobagu saja. Bahkan dari luar provinsi Sulawesi Utara. “Rata-rata bibit yang saya tanam sekarang ini sudah di pesan terlebih dahulu oleh pembeli. Ada yang dari wilayah Bolmong Raya ada juga dari Gorontalo dan Sulawesi Tengah,” akunya.

Dikatakannya, bibit pohon alpukat yang ia kembangkan ini memiliki kwalitas yang baik ketika sudah berbuah nanti. “Selain ukurannya besar, rasanya juga enak. Selain itu, kita juga tidak perlu menunggu terlalu lama tanaman ini berbuah,” ucapnya.

Namun, kata Akbar, dalam proses pembibitan tanaman alpukat ini, ia hanya mampu menyiapkan hingga 5000 pohon dalam sekali semai. Hal tersebut disebabkan, karena sulitnya mendapatkan biji alpukat, dan proses sambung pucuk atau okulasi yang harus menunggu waktu yang cukup lama. “Biji Alpukat biasanya saya beli dari cafe atau restauran. Setelah semai, dibutuhkan lagi waktu 6 bulan baru bisa dilakukan proses okulasi. Setelah itu selesai menunggu lagi waktu satu hingga dua bulan untuk siap tanam,” ujar alumni STM Cokroaminoto jurusan Otomotif itu.

Selain tanaman Alpukat, akbar juga mengaku melakukan budidaya tanaman kakao, durian okulasi dan beberapa komoditas tanaman lainnya. Untuk para pembeli bisa langsung ke kediamannya atau melalui WhatsApp 085343973206. (*)

Komentar