Wali Kota Tatong Bara Minta Perpustakaan di Kotamobagu Mengikuti Era Digital

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kotamobagu, menggelar sosialisasi sistem administrasi kearsipan tahun 2019, bertempat di Restaurant Lembah Bening, Rabu (6/3/2019).

Kegiatan itu, dibuka langsung oleh Wali Kota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara, yang dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini karena diharapkan dapat memberikan sumbangsi besar terhdap kinerja dan kerja persiapan serta kesiapan perpustakaan yang lebih baik, dan insyaAllah kegiatan ini kita semua bisa berjuang sama – sama agar perpustakaan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. “Buat perpustakaan dibuat kalau tidak di askes oleh masyarakat,” kata Wali Kota.

Menurut Wali kota, sekrang di era digitalisasi ini apakah seluruh perpustakaan mengikuti era digitalisasi, apakah kita tetap dengan manual atau seterusnya, tentu semua ini kembali sesuatu yang menumental, sesuatu yang besar, sesuatu yang maju, cuma bisa di akses dan berhasil ditangan orang – orang atau sumber dayanya maju pula,” jelas Tatong.

Nah lewat kegiatan ini kata Tatong, berarti ada peningkatan kinerja atau peningkatan mutu kerja kita, sehingga apa yang kita lakukan termasuk dalam administrasi kearsipan ini akan lebih baik.

“Ini tantangan di Kotamobagu. Kotamobagu baru dimekarkan tahun 2017, baru kira – kira 11 tahun yang lalu kita masih menjadi satu dengan Bolaang Mongondow sebagai daerah otonom, sehingga saat itu kita harus kembali menyusun arsip otonom kita pula yang tidak tergabung lagi dengan kabupaten sebelumnya, baik kesejarahan daerah dan budaya segala macam yang berhubungan dengan daerah ini, sampai pada kesiapan bahan bacaan yang bisa kita akses atau masyarakat akses. Ini yang sementara kita upayakan,” jelas Tatong.

Sementara itu kata Tatong, perkembangan perpustakaan itu sendiri sudah banyak mendapat tantangan. Sekarang sudah bisa baca buku online, sementara kita masih bekerja menjaga buku dan mengartikan serta lain – lain. Nah, kita sudah kalah beberapa kangkah. Oleh sebabp itu, lewat sosialisasi ini kita menuju era digitaliasi harus mempersiapkan perpustakaan yang baik.

“Saya instruksikan dokumen yang ada di dinas itu harus diarsipkan dengan baik dan  ter link didalam perpustakaan itu diarsipkan. Sampai pada kontrak kerja setiap tahunnya dibuat dokumen digitalisasi kemudian diarsipkan. Nah, ini tantangan kita,” ucap Tatong.

Lanjut Tatong, Saya tau di 33 setiap desa/kelurahan ada perpustakaan, begitu juga di sekolah ada perpustakaan. Bahkan perpustakaan tingkat kecamatan hingga tingkat kota pun ada, mobil keliling pun ada, tapi masih menarik kah perpustakaan saat ini, masih maukah masyarakat membaca buku, apalagi aptudate buku – buku kita yang tidak sesuai lagi. Sudah SDMnya minim, juga referensi perpustakaan kita juga minim, lagi sistem pengelolaan dan administrasinya tidak memadai.

“Oleh sebab itu, Saya beberapa bulan lalu berbicara dengan kadis dan kemarin akan ada perpustakaan ditingkat kota yang representatif, saya kembali bertanya intropeksi diri, apakah sumber daya kita mumpuni untuk mengelola, jangan cuma bangun tapi tidak bisa buat sistem dan koleksi buku yang presentatif,” kata Tatong

“Saat ini ada surat edaran dari Walikota untuk memperkaya perpustakaan kita, maka setiap eselon II, III dan IV termasuk saya juga, untuk disumbangkan ke perpustakaan sesuai bidang masing –masing. Tapi tolong pak kadis, jangan sampai cuma buku pinggiran sudah ketinggalan jaman cetakan tahun 70 an bahkan 60 an, mungkin kalau sejarah iya, tapi bicara teknologi bicara kekinian saat ini sudah tidak bisa buat apa kita beli. Kalau cuma asal beli asal memenuhi syarat, akan saya cek. Penting itu juga seperti buku pertanian yang sudah menggunakan rekayasa yang maju dan lain sebagainya yang bisa digunakan masyarakat,” lanjut Wali Kota.

Wali Kota pun berharap, kegiatan pagi hari ini bisa membuka wawasan kita dalam lompatan lompatan perpustakaan lebih maju, karena perpustakaan di Eropa saya lihat di televisi itu, perpustakaan serta kearsipannya sudah digitalisasi. Jadi kalau cari buku cepat kita dapat. Nah, kita semua penentu semua itu.

“Diharapkan sosialisasi ini selain memperkompak kita, tapi bagaimana juga masyarakat mau akses ke perpustakaan kita,” tambah Wali Kota. (Ino)

Komentar