Pemkot Kotamobagu Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu menerima penghargaan Swasti Saba Wiwerda dari Pemerintah Pusat. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara, di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta, Selasa (19/11/2019) siang.

Usai menerima penghargaan, Wali Kota Kotamobagu menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Kota Kotamobagu serta sejumlah pihak yang turut berpartisipasi hingga penghargaan prestisius ini bisa diraih.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat, lebih khusus masyarakat Kota Kotamobagu yang telah memperhatikan apa yang menjadi ketentuan. Kepada Dinas Kesehatan dan instansi terkait, saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dukungan serta perhatiannya, sehingga penghargaan ini bisa diraih,” ucap Tatong melalui via seluler.
Menurut Tatong, penghargaan yang diraih pemerintah di bidang kesehatan lingkungan tersebut naik satu tingkat dari penghargaan yang diterima sebelumnya. “Alhamdulillah Kotamobagu menerima penghargaan Swasti Saba Wiwerda naik satu tingkat dari sebelumnya, Pemkot terus membenahi daerah agar lingkungan atau kota kita dikategorikan sehat dengan memenuhi beberapa kriteria secara nasional, dan pada hari ini diterima penghargaan yang kedua kali dengan tingkat yang lebih tinggi dan setiap tahun pemerintah pasti akan terus berbenah,” kata Tatong.
Dikatakannya juga, target pemerintah kedepan yakni meraih penghargaan yang paling paripurna yakni Swasti Seba Wistara. “Insyaallah kita akan mencapai yang paling paripurna yakni wistara, namun hal paling penting adalah kriteria terpenuhi, lingkungan kita termasuk lingkungan yang layak didiami, layak menjadi tempat tinggal masyarakat,” katanya.
Wali Kota Kotamobagu dua periode ini juga mengatakan, indikator yang kita capai bukan pada piala saja, tetapi lebih kepada nilai akhir sebuah keberhasilan secara utuh dan kondisi daerah, yaitu indeks pembangunan manusia yang didalamnya ada indikator harapan hidup masyarakat, dengan lingkungan yang sehat, diharapkan seluruh kehidupan berproses dengan baik sehingga usia hidup masyarakat Kotamobagu meningkat.
“Ini menjadi sasaran akhir dan seluruh proses kehidupan masyarakat tidak lagi terjadi kematian bayi ibu dan anak akibat lingkungan yang tidak sehat, stanting dan sebagainya. Ini yang saya rasa yang penting dan menjadi catatan,” kata Tatong. (ino)

Komentar