BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), mulai menyalurkan bantuan paket sembako di Desa dan Kelurahan se Kotamobagu yang dikhususkan bagi warga se Kotamobagu yang terdampak masalah ekonomi akibat pandemi virus Corona atau dengan nama patennya Covid-19.
Baca juga : https://boganinews.com/kotamobagu/dampak-covid-19-pemkot-salurkan-beras-dan-bapok-bagi-puluhan-ribu-warga-kotamobagu/
Baca juga :https://boganinews.com/kotamobagu/nayodo-tinjau-kesiapan-logistik-persiapan-disalurkan-ke-warga-kotamobagu/
Hal ini disampaikan Sekretaris DKP Kotamobagu Piter Suli, bahwa dari kemarin pihaknya sudah mulai menyalurkan bantuan sembako tersebut.
“Hari ini untuk Kecamatan Kotamobagu Utara sudah tuntas. Siang sampai sebentar malam sudah akan difasilitasi untuk Kecamatan Kotamobagu Barat,” kata Piter kepada media ini, Kamis (16/4/2020).
Dijelaskannya juga, untuk titik baginya akan diantar langsung ke kantor kelurahan dan desa masing-masing.
“Insya Allah hari ini kita tuntaskan juga untuk Kotamobagu Barat, karena target kita dua hari ini selesai dibagikan,” katanya.
Terpisah, Lurah Kelurahan Genggulang Kecamatan Kotamobagu Utara, Tety Olifia Mokoginta, mengaku, sudah menerima bantuan tersebut.
“Bantuannya sudah sampai hari ini, tapi yang lain sudah kami langsung yang ambil karena dari mereka kekurangan tenaga untuk mengantar,” aku Tety.
Untuk proses pembagiannya kata Tety, karena ini baru sampai, maka pihaknya masih akan melakukan pegecekan data karena ini by name bay address. Selain daripada itu katanya, berasnya juga masih akan dipacking, sebab yang dipacking itu baru paket telur, gula pasir, minyak kepala, kacang ijo, dan ikan kaleng. “Tinggal beras ini yang akan dipacking,” jelasnya.
Lanjutnya, kalau sudah selesai dipacking dan pengecekan data, di Genggulang sendiri khususnya, untuk menghindari kerumunan seperti dalam situasi seperti ini, insya Allah kalau sudah fiks semua hari ini maka kita akan lakukan penjadwalan per RT.
“Sistemnya, misalkan RT 1 besok pagi jam 8, seling dua jam kemudian baru diganti dengan RT yang lain. Hal ini agar tidak terjadi kerumunan, antrian atau berkumpulnya orang banyak dalam situasi seperti ini,” terangnya. (St)
Komentar