Warga Pertanyakan Ijazah Sangadi Tuntung

BOGANINEWS, BOLMUT – DPRD Bolmong Utara (Bolmut), Selasa (10/01) menggelar Hearing atau dengar pendapat dengan masyarakat Desa Tuntung Timur. Hearing ini dilakukan terkait laporan masyarakat soal dugaan penggunaan ijazah palsu oleh oknum Sangadi Tuntung Timur, saat mengikuti pencalonan Sangadi beberapa waktu lalu.

Menurut anggota Komisi I DPRD Bolmut, Muliadi Pamilly, sesuai laporan masyarakat, Sangadi hanya mengantongi foto copy ijazah SD dan tidak dibuktikan dengan ijazah asli.

Padahal seharusnya Sangadi yang baru dilantik ini, harus menunjukan keaslian ijazah-nya, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2015, dimana setiap calon Sangadi yang tidak dapat menunjukkan ijazah asli karena beralasan hilang atau rusak, maka harus diperkuat dengan surat keterangan pengganti ijazah yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten setempat.

“Jadi dewan masih akan melakukan uji faktual ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara untuk mencocokkan nomor register ijazah yang tertera di foto copy ijazah yang dikantongi oleh Sangadi Tuntung Timur, dengan nomor register yang ada di bank data Kementerian Pendidikan,” kata Muliadi.

Politisi Nasdem ini menambahkan, pada saat Hearing, Sangadi Tuntung Timur, hanya dapat menunjukan surat keterangan hilang dari kepolisian. Anehnya lagi, surat keterangan tersebut tertanggal 7 Januari 2017. Itu dikeluarkan setelah tahapan pemilihan Sangadi selasai dilaksanakan dan yang bersangkutan sudah dilantik sebagai Sangadi definitif.

“Kami belum dapat mengambil kesimpulan terkait persoalan yang terjadi di Desa Tuntung Timur. Komisi I masih akan menindaklanjuti kasus ini,” tambahnya.

Sementara itu, Sangadi Tuntung Timur Yuliati Sabari, membantah keras semua tuduhan kepadanya. Ia mengaku benar-benar memiliki ijazah dalam pencalonan sangadi dan tidak melakukan pemalsuan ijazah.

“Saya lulus tahun 1982 di SDN 1 Komus. Kepala sekolahnya masih ada, bahkan teman sekelas juga saya hadirkan pada saat hearing tadi. Apa yang dituduhkan semuanya tidak benar. Meski ditelusuri sampai di mana, saya siap, karena saya mempuyai ijazah tapi ijazahnya tercecer,” terang Sabari. (Ino)

Komentar