Koperasi di Bolsel Butuh Pengembangan

BOGANINEWS, BOLSEL – Meski sudah berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong Selatan (Bolsel), untuk mensejahterakan masyarakat, hingga pada pembinaan di bidang Koperasi, namun masih saja terkendala. Hal ini disebabkan, beberapa kelemahan pada menejemen, sehingga Koperasi yang ada di Bolsel sulit berkembang.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Agus Mooduto, sistem administrasi koperasi masih tergolong buruk, sehingga membuat koperasi sulit berkembang untuk menjadi bisnis berskala besar. “Salah satu yang menjadi kendala koperasi menjadi bisnis skala besar secara internal adalah, pada kualitas sumber daya manusia, pelaksanaan prinsip koperasi dan sistem administrasi dan bisnis yang masih rendah,” terang Agus.
Selain faktor tersebut, juga kemampuan koperasi bisa dibilang cenderung masih rendah dalam memanfaatkan peluang. Rata-rata koperasi yang ada di Bolsel, sudah dijadikan sebagai usaha keluarga tanpa melibatkan tenaga khusus yang memang ahli dalam bidang Koperasi.
“Pengembangan Koperasi sekarang ini sudah menjadi salah satu urusan wajib pemerintah. Jadi harus diperhatikan serius. Pemerintah siap memberikan akses informasi dan fasilitasi dalam rangka peningkatan kapasitas,” terangnya.
Dikatakannya lagi, sesuai data dari Disperindagkop, di Bolsel ada 35 koperasi yang masih aktif diataranya Koperasi Serba Usaha yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan. “Dalam upaya pengembangan koperasi, pemerintah siap memberikan jalan keluar dalam persoalan yang dihadapi koperasi saat menjalankan usaha. Jangan trauma dengan koperasi masa lalu, karena semua sudah diawasi. Intinya mari kita meningkatkan profesionalisme dimulai dengan pembenahan administrasi,” tambahnya. (Lio)

Komentar