BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Akbar Damopolii, warga asal Kelurahan Motoboi Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan, berhasil memanfaatkan lahan seluas 1 hektar untuk mengembangkan tanaman Kakao (Coklat).
Menurut Akbar, awal mula ia mengembangkan tanaman ini sejak masih duduk di bangku SMA.
“Sebenarnya dari SMP sudah mengenal tanaman ini, karna dulu di belakang rumah banyak tanaman ini. Namun, nanti waktu SMA atau sekitar tujuh tahun lalu, baru mulai menggeluti pengembangan tanaman ini dengan belajar dari senior,” ungkap Akbar.
Lanjutnya, dengan bermodalkan lahan seluas hampir satu hektar miliknya ini, sekarang ia dapat menghasilkan 200 Kg dalam sekali panen dari sekitar 700-an pohon yang ada.
“Itu saja belum maksimal, karena belum umur produksi normal. Tapi target kita kedepan bisa mencapai 1 ton dengan jenjang umur tanaman dan didukung perawatan yang maksimal,” ujar pemuda ini.
Adapun kata Akbar, jenis tanaman Kakao yang dikembangkannya yakni Mcc02 dan sulawesi 2.
“Jenis klon ini yang banyak diminati petani karena kestabilan produksi bibit, serta cocok dengan iklim di sini. Selain itu, sudah di perbanyak Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Dinas Pertanian. Meski wilayah petani bukan hanya di wilayah Kota Kotamobagu, Pemerintah Kotamobagu tetap ingin bantu petani Kakao asal Kotamobagu.
Namun ia juga berharap, kedepan sudah bisa ada perusahaan kakao di Bolmong Raya (BMR).
“Kendala saat ini, menjual hasilnya baru di tinggkat pengepul, dengan harga 24 ribu per Kg untuk harga coklat curah (Jemur Biasa). Sementara kalau di fermentasi bisa mencapai 35 ribu bahkan lebih, tapi mereka membayarnya seperti harga coklat curah,” terangnya.
Selain itu, ia juga mengajak kaum muda di wilayah Kota Kotamobagu untuk tidak gengsi bertani.
Komentar