BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Sebanyak 26 Petugas Medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu, harus menjalani isolasi selama 14 hari di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pobundayan.
Hal itu dikarenakan puluhan Tenaga Medis tersebut, terindikasi telah berkontak langsung dengan salah satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 asal Mopuya, Kabupaten Bolmong yang di Rujuk dari Klinik Medika Mopuya ke RSUD Kota Kotamobagu pada Rabu 8 April kemarin, sebelum dinyatakan meninggal di RSUP Kandouw, Jumat (10/4/2020).
“Ada 4 orang perawat yang kontak langsung dengan pasien dan 22 orang lainnya yang bertugas di IGD Rabu kemarin langsung kita isolasi,” ungkap Kepala Bagian Umum RSUD Yusrin Mantali, Selasa 10 April 2020.
Menurut Yusrin, saat ini ke 26 perawat IGD RSUD Kotamobagu ini di isolasi di Rusunawa Pobundayan. “Mereka kita isolasi di Rusunawa yang berada di samping RSUD mulai malam ini hingga 14 hari kedepan,” jelasnya.
Menurutnya, untuk mengisi kekosongan perawat di IGD, pihaknya akan segera melakukan roling tenaga perawat dari ruangan lain.
“IGD harus 26 orang perawat, olahnya segera kita isi dengan perawat yang bertugas di ruangan lain. Kami juga meminta agar masyarakat yang datang ke RSUD untuk jujur terkait penyakitnya serta riwayat perjalan dari pasien. Tenaga medis juga harus kita lindungi agar tidak ada lagi kejadian seperti ini,” katanya.
Sementara itu, Dirut RSUD Kotamobagu dr. Sandra mengungkapkan, pasien laki-laki berusia sekitar 60 tahun ini merupakan pasien rujukan dari Klinik yang ada di Mopuya dan sempat di rawat di RSUD Kotamobagu sebelum di rujuk kembali ke RSUP Kandouw Manado.
“Jadi pasien itu dari salah satu Klinik di Mopuya, yang bersangkutan masuk pada hari Rabu 8 April 2020, jam 11.20 Wita di IGD RSUD Kotamobagu, dengan kondisi diagnosa ada luka diabet ditambah suspect gagal ginjal kronis. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium hasilnya memang gagal ginjal kronis, kemudian dilaporkan ke dokter penanggung jawab pelayanan, atas advis dokter disarankan untuk dirujuk ke RSUP Kandouw, sehingga pasien dirujuk pada pukul 16.30 wita, jadi ada sekitar 5 jam di IGD,” terang dr. Sandra melalui seluler.
Namun, kata Sandra, pihaknya belum bisa memastikan pasien ini positif Covid-19 atau tidak, karena masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. “Nanti setelah di rujuk di RSUP Kandouw, baru kita menerima informasi kalau yang bersangkutan berstatus PDP, setelah meninggal baru dilakukan pemeriksaan SWAB, jadi kita masih menunggu hasil pemeriksaannya,” kata dia.
Ia pun menghimbau warga masyarakat Kota Kotamobagu, jangan panik dan tetap waspada dengan mengikuti anjuran Pemerintah. Jika datang memeriksakan diri ke sejumlah fasilitas kesehatan agar supaya koperatif dengan memberikan data yang sebenarnya. “Jadi ketika dilakukan pemeriksaan berikan keterangan yang sebenarnya kepada petugas medis. Selanjutnya ikuti himbauan pemerintah tentang physical distancing dan sosial distancing serta budayakan hidup sehat,” harapnya. (Hm/St)
Komentar