BOGANINEWS, BOLSEL – Pemerintah di masing-masing daerah di Bolaang Mongondow Raya (BMR) mulai angkat bicara terkait adanya kabar kelangkaan pupuk bersubsidi bagi para petani.
Untuk Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) sendiri, melalui Kepala Dinas Pertanian Marwan Makalalag menjelaskan, pupuk ini sebetulnya terbagi menjadi dua, pertama pupuk bersubsidi dan non subsidi.
“Untuk pupuk bersubsidi memang belum masuk. Kalau pupuk non subsidi itu ada, bahkan di warung-warung atau pengecer ada. Hanya saja, para petani tentu menginginkan pupuk bersubsidi karena harganya lebih murah,” kata Marwan.
Meski begitu, Kadis Pertanian ini tak menampik bahwa terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di Bolsel.
“Memang belum masuk pupuk bersubsidi di Bolsel. Sementara petani mau pupuk bersubsidi karena harganya lebih murah,” jelasnya.
Lanjutnya, saat ini pihaknya sedang menunggu Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dari kelompok petani di Bolsel untuk mengetahui jumlah kebutuhan dari petani.
“Sekarang yang masuk sudah tiga kecamatan. Untuk itu, saya himbau yang lainnya untuk segera memasukan RDKK yang saat ini didampingi penyuluh pertanian, agar nantinya distributor dapat mengetahui berapa jumlah kebutuhan pupuk para petani yang akang disalurkan ke pengecer,” pintanya. (Holan/ino)
Komentar