BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Kehadiran Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Kotamobagu, nampaknya tidak akan berjalan mulus. Berbagai reaksi mulai muncul dari kalangan sopir Bentor (Angkutan Umum Roda Tiga) yang beroperasi di wilayah Kotamobagu.
Dari penuturan beberapa sopir bentor, kehadiran BRT akan berdampak buruk bagi penghasilan mereka. Namun, ada juga yang menanggapi positif, jika BRT akan beroperasi. Seperti pengakuan Dedi Manggoda warga Desa Upai Kecamatan Kotamobagu Utara, bahwa kehadiran BRT berpengaruh besar bagi sopir bentor yang saat ini jumlahnya tidak sedikit di Kotamobagu.
“Rata-rata sopir bentor hanya memiliki pendapatan pas-pasan. Jika sudah ada bus yang beroperasi dan penumpang utamanya adalah pelajar, maka akan berpengaruh besar terhadap pendapatan kami,” aku Dedi. Ia juga mengaku, para sopir bentor sebagian besar memiliki langganan antar jemput anak sekolah. “Kalau bus sudah mulai beroperasi, akan banyak langganan yang akan beralih ke bus. Kasihan kami sopir bentor akan kehilangan pendapatan,” tuturnya.
Meski demikian, tidak semua sopir bentor mengeluh kehadiran BRT. Seperti pengakuan Doli Paputungan, warga Kotamobagu Selatan, bahwa kehadiran BRT tidak akan berpengaruh dan bukan masalah baginya. “Menurut saya, itu tidak ada masalah. Pemerintah juga sudah memikirkan hal itu. Pemerintah tidak mungkin menyengsarakan rakyatnya,” kata Doli.
Dia juga berharap, agar teman-teman se profesinya bisa berpikir positif terkait rencana pemerintah menghadirkan bus angkutan umum. “Mungkin akan ada pengaturan rute antara bus dan bentor. Bisa saja, tidak berada dalam satu jalur. Sehingga kita masih tetap beroperasi dan mencari nafkah untuk keluarga di rumah,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kotamobagu, Hendra Makalalag, menjelaskan, kehadiran BRT adalah langkah Pemerintah Kota Kotamobagu untuk memberikan pelayanan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat. “BRT ini merupakan program pemerintah untuk menyediakan sarana transportasi kepada masyarakat,” katanya.
Ditegaskannya, BRT tidak mengganggu keberadaan bentor. “Yang jelas tidak mengganggu bentor, karena BRT mempunyai jalur sendiri. Koridornya ada dan jelas, serta tidak menabrak aturan,” tandasnya. (Ino)
Komentar