BOGANINEWS, BOLTIM – Kepala Desa (Sangadi) Motongkad Selatan, Kecamatan Motongkad, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Ishak Damopolii, sesalkan penyalahgunaan anggaran Dana Desa (Dandes) tahap satu, yang dibelanjakan oleh Sekertaris Desa, untuk pembelian Mesin Katinting sebanyak 18 unit yang tidak sesuai prosedur Rencana Kerja Angaran (RKA) dan RPJM Desa.
Dari penuturan Sangadi, kepada BoganiNews.com Jumat (14/06/2019), pada tahap satu Dandes keseluruhan dengan insentif ada sekitar 100 juta lebih. Sementara yang di bahas skala prioritas pembangunan di desa adalah PAUD, Drainase dan BPU. Yang masuk di pembahasan dan perencanaan pembangunan itu seperti pembangunan PAUD, Drainase dan pembangunan BPU.
“Namun ada yang keliru dalam pembelanjaan di angaran Dandes tahap satu, dimana Sekertaris saya telah membeli 18 unit katinting dengan menggunakan angaran Dandes yang katanya itu di ambil dari belanja modal dan dari SILPA. Saya sempat heran, karena tidak tahu menahu dengan apa yang dilakukan oleh Sekdes. Tidak ada koordinasi, pemberitahuan ke saya selaku Sangadi. Parahnya pembelian mesin katinting ini tidak ada di pembahasan rapat maupun Musrembangdes,” ungkap Sangadi.
Lanjutnya, anggaran yang dipakai untuk pembelian mesin katinting ini kurang lebih Rp 95 juta sudah termasuk pajak.
“Delapan belas mesinya belum disalurkan ke penerima. Karena setau saya, nelayan yang ada di desa ini hanya berjumlah lima orang, dan itupun sudah diberikan bantuan mesin katinting dan jaring di tahun 2017. Kenapa ada pengadaan 18 unit lagi. Makanya saya tidak mau menandatangani berkas itu,” terangnya.
Dikatakannya, ini juga yang menghambat pencairan di tahap dua. “Seharusnya dimusyawarahkan terlebih dahulu, namun ini tidak ada konfirmasi dengan saya. Seenaknya Sekdes mebuat keputusan yang tidak sesuai dengan aturan dan kebutuhan masyarakat,” tegas Sangadi.
Sementara itu, bagian KAUR Keuangan Nelin Kaunang, mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu tentang ini. “Bisa saja ada perubahan RKA-nya. Saya hanya tahu sudah ada mesin katintingnya. Saya juga sampai heran, kenapa ada pembelian mesin katinting, padahal kami lebih tahu kebetuhan masyarakat dan apa skala prioritas yang akan dibelanjakan dengan angaran Danda desa. Namun sekdes sudah membuat keputusan sendiri ada kemungkinan dia merubah RKA sampai terjadi begini,” terangnya.
Sayangnya Sekdes Motongkad Selatan, saat dikunjungi tidak berada di tempat. Dihubungi via telpon tidak aktif. (Agung)
Komentar