Program ODSK Akan Tuntaskan Penyandang Buta Huruf

BOGANINEWS, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), yakin Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) akan menurunkan jumlah penyandang buta huruf atau aksara. Mengingat Bolsel yang merupakan pecahan dari Bolmong Induk, mengoleksi 534 orang buta huruf.
Data tersebut sesuai dengan presentasi penduduk tuna aksara tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) akhir tahun 2015.
Dalam catatan tersebut sebesar 1,2 persen dari jumlah penduduk Bolsel di tahun 2014, sebanyak 64 ribu jiwa masih buta aksara. Dengan demikian, maka Bolsel menempati posisi kedua disusul oleh Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan jumlah 1,68 persen pada posisi pertama.
Masalah ini menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan Budaya Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) Bolsel. Jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Bolmong Raya (BMR), seperti Bolmut dengan persentasi 0,82 persen, Kota Kotamobagu 0,54 persen, Bolmong 0,53 persen dan Boltim 0,29 persen.
“Data ini tahun 2014, saya yakin tahun 2016 ini sudah mengalami penurunan. Apalagi program ODSK bertujuan menurunkan penderita buta huruf,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dikbudpora Bolsel, Rante Hattani. Menurutnya, warga yang buta huruf di dominasi orang-orang dewasa serta pengidap cacat fisik. Pendataan dilakukan dengan cara melihat ijazah atau bukti pernah bersekolah.
Meski demikian, menurut dia tidak semua warga yang tidak bersekolah semuanya buta huruf. Sebab ada saja satu dua orang yang bisa membaca dan menghitung. “Banyak yang tidak berijazah dan tidak sekolah, tapi mereka bisa membaca. Ini bukti kalau sebagian besar dari mereka tidak buta aksara,” kata Rante.
Program masyarakat oleh Pemerintah melalui Dikbudpora, di yakini akan mampu mengurangi jumlah buta aksara. Mengingat di daerah ini sudah banyak memiliki perpustakaan yang tidak hanya bisa digunakan oleh siswa, namun masyarakat lainnya dengan izin dari pihak terkait. “Dari 81 desa jumlah buta aksara sebanyak 534, diperkirakan satu desa ada 6 sampai 7 orang buta huruf,” tambahnya. (Ali)

Komentar