Pemkab Bolsel Gelar Festival Tulude

BOGANINEWS, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Rabu (31/02) kembali menggelar Festival Tulude yang dipusatkan di Desa Dumagin A Kecamatan Pinolosian Timur (Pintim). Festival Tulude yang merupakan budaya masyarakat Nusa Utara ini, sudah menjadi agenda tahunan di kabupaten Bolsel.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Bupati Bolsel Hi. Herson Mayulu SIP mengatakan, Tulude ini pada hakekatnya kita mengucapkan syukur kepada tuhan. Kedepan budaya ini kita lakukan variasi baru tanpa mengurangi keaslian, makna dan tujuannya. “Tujuh tahun Saya Bupati di Bolsel, Tulude terus dilaksanakan dengan berbagai kegiatan. Bahkan untuk Festival Tulude ini, Bolsel adalah satu – satunya daerah yang menganggarkannya lewat APBD,” ungkap Bupati.

Lanjutnya, selama 13 tahun Pemerintah Bolsel berjuang, kini Pinolosian Timur sudah berkembang pesat dari berbagai aspek pembangunan. “Sehingga itu, mari kita syukuri semua apa yang telah kita miliki sekarang ini dibandingkan dengan Tujuh tahun lalu,” jelas Bupati.

Sebagai Bupati, dirinya sangat memikirkan daerah yang berada di bagian timur Kabupaten Bolsel dalam hal pembangunan dan peningkatan infrastruktur. Seperti masuknya jaringan telepon seluler yang merupakan hasil kerja sama pemerintah daerah yang sebelumnya sulit memasuki wilayah tersebut dengan berbagai faktor.

“Termasuk Puskesmas Dumagin akan ditingkatkan menjadi rawat inap. Begitu juga dengan akses jalan sudah sangat baik sekarang ini. Berbeda dengan beberapa tahun lalu akses jalan rusak parah, bahkan membutuhkan Tiga sampai Lima jam bisa sampai ke Pinolosian Timur,” terangnya.

Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang mengatakan, Sulut merupakan daerah yang di bangun di atas kemajemukan. Dimana saling menghargai dan menghormati perbedaan etnis, budaya, dan agama. “Sulut juga memposisikan diri sebagai daerah teraman di Indonesia dan menjadi laboratorium kerukunan,” ucapnya.

Untuk itu melalui kegiatan Tulude ini, seluruh masyarakat diajak memelihara dan memperkokoh tali silaturahmi. Festival ini momentum yang tepat mengaktualisasikan upaya memperkokoh jati diri Sulut. Dengan melihat esensi Tulude untuk pembangunan budaya dan religi, maka mari kita maknai dan sukseskan sebagai media untuk meningkatkan komitmen bersama. Kita juga berharap 2018 dapat kita jalani dengan karya terbaik kita untuk membangun daerah.

“Pembangunan pariwisata di Sulut akan terus kita genjot. Pada prinsipnya pembangunan yang diprioritaskan adalah pembangunan sarana dan prasarana wisata. Sebab, fasilitas di tempat wisata sangat penting untuk menopang para wisatawan yang datang,” paparnya. (Advetorial)

Komentar