BOGANINEWS, BOLTIM – Kondisi pasar Iyok saat ini sangat memprihatinkan dengan banyaknya kotoran hewan kambing dan bebek. Ade Makalalag, salah satu pedagang kios sesalkan kebersihan halaman pasar yang terkesan dibiarkan karena banyak kotoran hewan berserakan.
Pasar yang sudah beroperasi sejak beberapa tahun lalu ini, di tambah 18 unit kios yang baru saja selesai, tidak ada pengelolaan, perawatan dan pengawasan dari dinas terkait juga Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
Seperti pantauan media ini, di lokasi pasar terlihat banyak sampah, juga kotoran hewan kambing dan bebek (itik) yang berserakan. Bahkan menurut penuturan sejumlah pedagang, lokasi pasar tersebut sudah tidak terawat lagi. “Hanya kami pedagang yang membersihkannya. Memang kebersihan di sini menjadi tanggung jawab kita sebagai pedagang dan petugas kebersihannya. Namun belakangan ini, warga yang punya ternak hewan di kampung ini, sengaja melepas kambing dan itik mereka (tidak dikandangi) sampai buang kotoran di pasar dan kios. “Lihat saja sendiri banyak kotoran kambing yang berserakan di kios dan tempat jualan. Jijik melihatnya,” kata Ade, Jumat (26/6/2020).
Ia berharap, instansi terkait, Sangadi (kepala desa) dan aparat desa, bisa lebih tegas dalam aturan kebersihan pasar dan halaman. “Katanya pasar bersih dan Serasi, tapi bagaimana kami akan berdagang jika lokasinya banyak kotoran hewan. Harusnya Pak Sangadi membuat Peraturan Desa (Perdes) tentang larangan warganya melepas ternak sembarangan. Begitu juga instansi terkait, harus melakukan pengawasan dan perawatan pasar, agar pasar tetap bersih tidak jorok seperti ini,” pintanya.
Diketahui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM), Kabupaten Boltim, pekan lalu telah turun lapangan mengecek kesiapan penataan sarana dan prasarana sebanyak 18 unit kios dengan anggaran 1,4 Miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Saya dengar jika telah rampung bangunannya akan segera di tempati para pedagang. Kiosnya baru selesai bulan januari. Nah, kami sudah ada sekitar empat orang yang berdagang, juga tinggal di kios baru ini. Sedangkan pedagang lainya datang berjualan saat tiba jadwal setiap hari Selasa,” jelasnya. (Agung)
Komentar