BOGANINEWS, BOLMUT – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Kamis (10/2/2021) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pertanian.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Bolmut Mulyadi Pamili mengatakan, RDP ini untuk menindaklanjuti reses DPRD Bolmut beberapa waktu lalu. Sebab, pada reses mendapat keluhan dari masyarakat terkait kekurangan pupuk bagi petani.
“Dari 38 desa yang dilaksanakan reses, banyak yang mengeluhkan pendistribusi pupuk di wilayah Bolmut. Selama ini sesuai fakta di lapangan masyarakat kesulitan mendapatkan pupuk,” ungkapnya.
Lanjutnya, dinas terkait harus mencarikan format terbaik penyaluran pupuk agar dapat disalurkan secara maksimal dan ada lagi kekurangan pupuk yang dirasakan para petani.
“Pihak dinas harus mengantongi data berapa kelompok tani untuk setiap desa,” kata politisi Nasdem ini.
Kepala Dinas Pertanian Bolmut yang diwakili Sekretaris Dinas Pertanian Zulkam Pohontu mengatakan, persoalan pupuk menjadi hal yang urgen dan menjadi kebutuhan utama bagi para petani. Untuk sistem penyaluran pupuk ada dua macam yakni pupuk bersubsidi dan non subsidi.
“Data di Bolmut seluas 3.066 hektar areal pertanian sawah. Pupuk yang dibutuhkan 613 ton khusus padi sawah. Hal itu menjadi kebutuhan satu kali tanam. Kami sadari kuota pupuk untuk Bolmut hanya berjumlah 1.223 ton dan itu sangat minim hanya 26 persen dari target Pemda,” jelasnya.
Diketahui, RDP tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Salim Bin Abdulah, Ketua Komisi II Atia Pontoh, Mulyadi Pamili, Imran Hulalango, Sopyan Goma, Adrian Pakaya, Sekertaris Dinas Pertanian, Kepala Bidang Pertanian dan pengecer pupuk. (WaOne)
Komentar