BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Kotamobagu menggelar apel siaga pengawasan masa tenang, pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara Pemilu serentak tahun 2024, bertempat di halaman eks Kantor Bupati Bolmong Sabtu (10/2/2024).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pj Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani, Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi SIK, perwakilan Kodim 1303/Bolmong, Koordiv Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Kota Kotamobagu Arie Setiawan Mokodompit, sejumlah pimpinan OPD Pemkot Kotamobagu, para Camat, jajaran Bawaslu Kotamobagu hingga 396 pengawas ad hoc Bawaslu Kota Kotamobagu.
Ketua Bawaslu Kotamobagu Yunita Mokodompit, saat memimpin apel tersebut membacakan amanatnya, yang dimana Pemilu ini kata dia akan menjadi pengalaman luar biasa karena menjadi saksi sejarah dalam menentukan pemimpin bagi bangsa, dan wakil rakyat mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat daerah.
“Aspek keserentakan dari pemilu menjadi ujian besar bagi Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu yang wajib mendedikasikan diri menjaga hak pilih setiap rakyat. Menyadari hal tersebut, maka selama berlangsungnya tahapan pemilu ini, kita telah melakukan berbagai upaya serius guna mengakselerasi kesiapan dan kematangan seluruh jajaran dalam menghadapi setiap tahapan pemilu, termasuk menyiapkan penyelenggaraan pengawasan masa tenang, hari pungut hitung, dan rekapitulasi serta kesiapan penanganan pelanggaran dan potensi sengketa proses pemilu,” ujar Ketua Bawaslu Kotamobagu.
Lebih lanjut ia menegaskan, sebelum memasuki hari pemungutan suara pada 14 Februari, Bawaslu terlebih dahulu diperhadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang yang dimulai dari tanggal 11 hingga 13 Februari.
“Masa tenang merupakan salah satu fase krusial, dimana dalam pelaksanaan pemilu yang akan menguji integritas seluruh elemen bangsa, termasuk didalamnya Bawaslu dan Peserta Pemilu. Dari pengalaman sebelumnya, masa tenang cenderung diwarnai praktik kecurangan. Diantaranya politik uang (Money politics) propaganda isu SARA, penyebaran berita bohong untuk saling menjatuhkan di antara sesama peserta, bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antar massa pendukung peserta pemilu,” ujarnya.
Menurutnya, politik uang jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi, melahirkan pemimpin bermental koruptor, menghambat pembangunan serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan.
“Bawaslu mengajak seluruh jajaran pengawas pemilu bersama-sama dengan masyarakat harus menggaungkan tolak dan lawan politik uang,” pinta Yunita.
Tidak hanya itu, Yunita juga berharap adanya sinergitas yang kuat dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, bersih dan bermartabat, juga menjadikan pemilu yang jujur dan adil (Jurdil).
“Bawaslu yakin dengan dukungan Pemerintah, TNI dan Polri, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Ormas serta peran media yang informatif kita dapat melaksanakan Pemilu ini dengan damai, jujur dan adil,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan, Pj Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani, Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi SIK, perwakilan Kodim 1303/Bolmong, Koordiv Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Kota Kotamobagu, Arie Setiawan Mokodompit, sejumlah pimpinan OPD Pemkot Kotamobagu, para Camat, jajaran Bawaslu Kotamobagu hingga 396 pengawas adhoc Bawaslu Kota Kotamobagu.
Reporter: Agung Mokodompit
Komentar