Kembali Jalankan Program SIWAB, Boltim Bakal Jadi Daerah Peternak Sapi Terbesar di Sulut

BOGANINEWS, BOLTIM Dinas Pertanian dan Perternakan (Dispernak) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), kembali menjalankan program dari Pemerintah Pusat yakni Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).

Menurut Kepala Dispernak Setiyono, pada awak media BoganiNews.com, Jumat (15/3/2019) mengatakan, bahwa SIWAB adalah program Nasional yang sudah lama diterapkan. Besiknya di propinsi, kita tingkat kabupaten yang melaksanakan.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Dalam rangka swasembada daging sekaligus memperbaiki kualitas bibit sapi, program SIWAB bertujuan untuk memberikan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik terhadap sapi betina (sapi indukan),” jelas Setiyono.

Lanjutnya, sebenarnya program ini sudah lama, tapi di Boltim diputus oleh propinsi karena gagal pelaksanaan di tahun 2017.

“Nah, kami kembali meyakinkan Pusat. Setelah dikomunikasikan dengan pihak Dispertanak Propinsi Sulut, akhirnya Boltim disetujui oleh propinsi untuk melanjutkan program ini,” kata Setiyono.

Setiyono pun mengungkapkan, ternak sapi di Boltim termasuk banyak. Tapi syarat disuntikan IB ini untuk indukan sapi yang sudah dua kali beranak.

“Peternak diberikan IB dan obat-obatan yang berkaitan dengan kesehatan sapi, seperti perangsang, penguat kehamilan, dan anti tetanus jika ada sapi yang luka sekaligus pembinaan pada peternak,” terangnya.

Dengan adanya program ini kata Setiyono, peternak di Boltim sangat diperbantukan dengan hasil yang unggul.

“Nantinya kami akan turun langsung dan mengawal program ini, mulai dari pemeriksaan kesehatan sapi, suntikan IB, sampai proses melahirkan. Ada bidangnya yang menangani langsung, yakni Dokter hewan yang turun ke setiap desa, dan ada juga sangadi dan warga (peternak) yang datang ke kantor untuk minta IB,” ucapnya.

Ia pun berharap, dengan adanya program SIWAB ini,  peternak sapi turut terbantukan. Jika program ini berhasil, maka Boltim akan jadi daerah peternak sapi terbesar di Sulut.

“Kalau program ini sudah jalan dengan baik, kedepannya juga kami di tahun 2020 ada perencanaan penghijauan pakan ternak bagi para peternak,” tambahnya. (Agung)

Komentar