Dua Guru Boltra Raih Prestasi Puisi Etnik Nusantara 2025

BOGANINEWS, BOLTARA – Dua guru dari Bolaang Mongondow Utara (Boltara), Sulawesi Utara (Sulut) baru saja mengukir prestasi membanggakan pada ajang festival Puisi Etnik Nusantara yang digelar di Provinsi Jambi tahun 2025.

Kedua guru tersebut yakni Asdar Sandawan, S.Pd (Guru SMP Negeri Satap 15) dan Since Ibrahim, S.Pd (Guru SD Negeri 3 Pinogaluman). Keduanya baru saja mencatakan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan meraih piagam penghargaan.

Menariknya, keduanya bukan hanya sekadar menulis dan membacakan puisi, tapi juga membawa pesan kuat tentang kearifan lokal yang menyatu dengan semangat persatuan.

Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah puisi Bolmut dengan kalimat yang sederhana namun bermakna. Puisi itu menegaskan nilai-nilai adat yang hidup di daerahnya seperti Mopopiana yaitu saling berbuat baik. Mototabiana yaitu saling menyayangi serta agu mononantobana yaitu saling mengingatkan. Nilai-nilai ini dipilih sebagai landasan moral dan budaya agar generasi kini tetap terikat pada akar warisan leluhur.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang yang sebesar-besarnya kepada PERRUAS, Pemerintah Daerah Boltara dan Dinas Pendidikan yang telah memberi kami ruang untuk berkarya dalam penulisan puisi etnik Nusantara se-ASEAN,” ucap Asdar, Rabu (24/12/2025).

“Keberhasilan bukan hanya milik individu, melainkan hasil sinergi dengan lembaga dan komunitas yang memberi dukungan nyata,” sambungnya.

Lanjutnya, dengan adanya penghargaan MURI ini menjadi pengakuan atas usaha menjaga dan mempromosikan budaya melalui sastra.

“MURI sendiri dikenal sebagai lembaga pencatat rekor pertama dan tertua di Indonesia yang sejak lama mencatat prestasi luar biasa warga bangsa. Kehadiran penulis puisi etnik dari Boltara dikegiatan ini menandai bahwa sastra lokal punya tempat penting di panggung nasional bahkan dalam konteks ASEAN,” katanya.

Menurutnya, selain mengharumkan daerah, capaian ini memotivasi dunia pendidikan untuk terus menjadikan budaya sebagai bagian integral pembelajaran pengabdian.

“Dua guru dari Boltara menunjukkan bahwa mendidik dan berkarya tidak hanya terjadi di kelas, tetapi juga di setiap ruang di mana tradisi dan nilai luhur perlu disuarakan. Maka dengan adanya prestasi ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang mengambil peran serupa untuk menjaga, dan menyebarkan budaya daerah dengan penuh rasa syukur, rendah hati, dan tanggung jawab,” tutupya

Untuk diketahui, kegiatan yangi digelar di Provinsi Jambi dari tanggal 20 – 21 Desember 2025 tersebut diikuti para penyair puisi etnik dari berbagai negara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, serta tuan rumah Indonesia.

Reporet: Indrawan Laupu

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar