BOGANINEWS, BOLTIM – Politisi yang sudah dua priode menjadi Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan mantan Anggota DPRD Gorontalo, sekaligus ketua DPW PAN Sulawesi Utara, Sehan Landjar SH, telah mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara periode 2021-2026, pada tanggal 2 Desember lalu.
Dalam perjalanan menuju sekretariat DPD satu Golkar, Sehan menyempatkan waktu mampir di kedai kopi Jalan Roda (Jarod) kompleks pertokoan pasar 45 Manado, untuk bersua dengan komunitas di tempat tersebut.
Di sekretariat DPD I partai Golkar Sehan Landjar diterima oleh Dolfi Angkow dan Tim Seleksi (Timsel) bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara. Dari DPD I Golkar Sulut, Sehan dan rombongan kemudian menuju sekretariat DPW partai Nasdem dan di terima oleh Tim Penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Partai Nasdem yang terdiri dari Viktor Mailangkai, SH. Edwin Assa, Pegy Rumambi dan seluruh anggota.
Menariknya dari acara pendaftaran tersebut, ketika sekretaris ketua tim penjaringan Edwin Assa, menyampaikan bahwa sesuai mekanisme partai dan instruksi dari ketum partai Nasdem bahwa tidak ada mahar maharan. Selanjutnya tim meminta agar Sehan Landjar dapat menyampaikan visi misi sebagai calon gubernur/wakil gubernur, dan permintaan tim langsung direspon dengan memaparkan subtansi visi misi gubernur kedepan.
Sehan menyampaikan bahwa sebelum menjadi leaders, kita harus ketahui persoalan atau isu-isu strategis yang ada di Sulawesi Utara, secara topografis, geografis, sosiologis, demografi dan ekonomi, dan di tiap kabupaten mempunyai problem yang berbeda serta tentunya penangan yang berbeda.
“Sehingga saya melihat dan berkeinginan kedepan bahwa posisi gubernur dan wakil gubernur bukan sebagai eksekutor, tetapi sebagai supervisor yang harus memberikan kewenangan yang luas kepada kepala daerah bupati dan walikota sebagai eksekutor,” ucap Sehan.
Menurutnya, kepala daerah bupati/walikota seharusnya mempunyai tiga hal kewenangan yakni inisiator, motivator dan eksekutor kalau gubernur sebenarnya hanya dua yakni inisiator dan motivator sehingga penyelesaian persoalan ada di tingkat kabupaten dan kota karena disanalah persoalan yang menimbulkan permasalahan.
“Saya berpendapat kedepan efektivitas dan efisiensi penganggaran harus sehat harus berimbang antara kepentingan publik dan operasional pemerintahan. Menurut pandangan saya, keterlambatan penyelesaian dan pengentasan angka kemiskinan ada di soal penganggaran. Jika saya dipercayakan dan diusung oleh partai Nasdem, partai yang mengusung restorasi maka rasio penganggaran adalah 60 % untuk publik dan 40 % operasional serta gaji pegawai itu yang saya telah terapkan di Boltim selama ini,” ujar Sehan.
Penurunan angka kemiskinan lanjut Sehan, sebenarnya 50% ada pada papan karena rakyat Sulut tidak kurang 33% tinggal di negeri sendiri tapi di tanah orang.
“Yang harus menjadi perhatian seorang gubernur untuk pemanfaatan lahan-lahan yang dikuasai oleh pemerintah untuk diberikan kepada rakyat agar mereka mendapat hak untuk di bangun rumah layak huni. Saya katakan perlu dicatat bahwa seorang Sehan Landjar adalah seorang bupati yang selalu siap menahan lapar, dan tidak mau ketiduran karena kenyang disaat rakyat saya dalam keadaan lapar, tapi saya akan biarkan mereka tidur nyenyak walaupun saya dalam keadaan lapar,” ungkap Sehan.
Setelah mendengar pemaparan pemikiran secara garis besar dari Sehan Landjar, tim penjaringan menyampaikan terimakasih, rasa puas dan berharap banyak atas sosok bakal calon Gubernur seperti Sehan Lanjdar.
“Kami merasa puas setelah mendengar pemaparan, dan dengan adanya sosok seperti ini kita berharap banyak, dan kami sampaikan terimakasih atas kepercayaan pada partai Nasdem,” kata Edwin Assa selaku sekretaris tim penjaringan. (Agung)
Komentar