Budayawan Apresiasi Langkah Disbudpar untuk Satukan Persepsi Soal Busana Adat Pengantin

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Upaya Pemkot Kotamobagu melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), untuk manyamakan persepsi soal penggunaan busana adat Mongondow bagi pengantin mendapat apresiasi dari para budayawan.
Diantaranya, Sa’ad Mokoagow. Ia mengatakan, apa yang direncanakan oleh Kepala Disbudpar Anki Taurina Mokoginta, merupakan langkah maju dalam upaya pelestarian adat dan kebudayaan Bolaang Mongondow di Kotamobagu.
“Tentu kami sangat bersyukur dan memberikan apreseasi kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Ini adalah satu langkah maju dalam rangka pelestarian adat dan budaya. Dalam hati kami sebagai budayawan, berharap dapat menyaksikan sendiri pakaian serta pelaksanaan adat budaya daerah kita yang sebenarnya,” ucapnya, usai pertemuan dalam rangka menyatukan pemahaman tentang penggunaan pakaian adat, dan kelengkapan untuk pengantin dan pelaminan, sesuai adat dan budaya Bolaang Mongondow bersama Disbudpar dan para penata rias, di gedung Dinas Pendidikan, Rabu (19/2).
Hal senada juga dikatakan Chairun Mokoginta yang juga Budayawan Bolaang Mongondow. “Tentunya kami ucapkan terima kasih kepada Pemkot Kotamobagu, yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Hari ini kegiatan yang kita ikuti bersama kalau dalam bahasa daerah “Mongonguman” untuk menyatukan cerita tentang adat dan kebudayaan. Nah hari ini kita sudah berhasil menyepakati pakaian adat pria wanita sesuai adat dan budaya Mongondow,” katanya.
Meski demikian, ia berharap upaya pelestarian adat dan kebudayaan, dapat berkesinambungan. “Kami berharap kedepan tidak hanya berhenti sampai disini. Tapi ada upaya dan tindak lanjut khusunya yang berkaitan dengan pengembangan, pemberdayaan, penelitian dan pelestarian adat dan budaya Bolaang Mongondow di daerah ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kotamobagu Anki Taurina Mokoginta mengatakan, pertemuan bersama budayawan dan tata rias di Kotamobagu dalam rangka menyatukan pemahaman tentang penggunaan pakaian adat, dan kelengkapan untuk pengantin dan pelaminan, sesuai adat dan budaya Bolaang Mongondow.
“Kita Lakukan pertemuan ini untuk menyamakan persepsi adat istiadat dan budaya tentang tata cara pelaksanaan adat pernikahan dengan menggunakan adat Bolaang Mongondow. Dimana kita harus sepaham dulu bahwa pelaksanaan adat pernikahan di Bolaang Mongondow itu seperti apa. Mulai dari tahapan pernikahan, pakaian, tata riasnya baik untuk mempelai pria dan wanita hingga puade (pelaminan),” jelas Anki. (*)

Komentar