BOGANINEWS BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui Badan Kepegawaian Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPP-SDM), sejak Senin (5/11) telah menggelar ujian Seleksi Computer Assisment Test (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018, yang dilaksanakan di STM Cokro Aminoto. Ujian CAT CPNS akan dilaksanakan hingga tanggal 9 November 2018.
Seperti diketahui, ujian CAT CPNS tersebut, pada sesi pertama dari jumlah 109 peserta hanya 1 peserta yang mencapai passing grade, atas nama Dani Paramata, yang mendaftar di formasi Guru (Agama Islam) dengan nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 90, Tes Intelejensia Umum (TIU) 90 dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 146.
Sedangkan untuk tahap kedua, dari 110 peserta, hanya dua peserta yang berhasil mencapai passing grade, yakni Elsarina Pangkey dan Frendy Risky Sumilat yang mendaftar di formasi guru. Selanjutnya untuk tahap ke tiga tidak ada yang lulus, dan sesi tahap ke empat satu orang yang passing grade atas nama Tifany Ines Tasia Lantong, juga untuk formasi guru.
Sementara itu, pihak panitia seleksi CPNS berharap, para peserta yang akan masuk pada sesi berikutnya, agar dapat mempersiapkan diri semaksimal mungkin karena masih ada waktu untuk belajar.
“Kami akan menyurat ke Kementerian Aparatur Sipil Negara (Kemenpan) untuk meminta agar ada kebijakan dari hasil tes CAT CPNS 2018. Seperti nilai TIU dari 80 turun 70, TWK dari 80 bisa turun 65 dan TKP dari 143 bisa diturunkan sampe 100. Kita berharap ada kebijakan sampai di situ. Kami juga masih akan menunggu hasil akhir, baru akan menyurat Kemenpan,” jelas Kaban BKPP-SDM Boltim, Robi Mamonto, Selasa (6/11).
Lanjutnya, harapan tersebut untuk mengisi kuota CPNS Boltim sebanyak 306 orang, mines dokter yang tidak ada pelamar. Ujian CAT CPNS tahun ini, telah menjadi isu dan fenomena nasional terkait standar nilai passing grade.
“Sebenarnya ini perlu dievaluasi. Yang menjadi pertanyaan, apakah standar passing grade terlalu tinggi , ataukah soalnya yang terlalu rumit bagi pelamar. Jika passing grade terlalu tinggi ada harapan kita bisa presur untuk minta diturunkan,” kata Robi. (Agung)
Komentar