BOGANINEWS, SULUT – Staf Khusus (Stafsus) Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Bidang Transformasi Digital dan Penguatan Pelayanan Publik, Ilham Akbar Mustafa, mendorong kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem pekerja migran profesional di Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu disampaikan Stafsus Menteri P2MI tersebut usai melakukan audiensi bersama Kepala Balai Pelindungan dan Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara, Syahrul Afriadi, dengan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara, Tahlis Gallang, di Kantor Gubernur Sulut, Selasa 11 November 2025.
Menurut Ilham, kolaborasi lintas sektor bisa menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja baru yang diharapkan dapat menekan angka pengangguran sekaligus berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi regional Sulawesi Utara.

“Sulut ini punya potensi besar dalam menyiapkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing global, melalui optimalisasi lembaga pendidikan, mulai dari SMA, SMK, hingga perguruan tinggi.
Oleh sebab itu kata Ilham, dengan adanya audiensi ini merupakan upaya dari Kementerian P2MI untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kolabarasi lintas sektor ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas pelindungan bagi pekerja migran dari Sulut, sekaligus memitigasi pemberangkatan pekerja migran lewat jalur ilegal dan unprosedural yang belakangan ramai terjadi di Sulawesi Utara, khususnya ke negara tujuan Kamboja,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Ilham juga menyampaikan arahan Bapak Presiden dan Pak Menteri P2MI terkait fokus pemerintah kedepan yang tidak sekedar berorientasi kuantitas, tetapi juga menitiberatkan pada aspek kualitas pelindungan dan penempatan, dalam merespon peluang kerja di luar negeri yang sangat besar.
“Ke depan, sesuai arahan Presiden dan Pak Menteri, pemerintah juga telah menyiapkan program strategis SMK Go Global yang diperuntukan untuk mempersiapkan lulusan SMK menjadi tenaga kerja terampil yang berdaya saing global,” ungkapnya.
Untuk itu kata dia, bila program tersebut dioptimalkan, dapat menjadi solusi cepat dalam penciptaan lapangan kerja, menekan angka pengangguran terbuka, serta menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi regional sulawesi Utara. Terutama dari aspek remitansi.
“Kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem pekerja migran dari hulu ke hilir dengan menempatkan pemerintah daerah sebagai payung kordinasi di daerah, menjadi urgensi yang wajib didorong segera,” tutupnya. (**)




















Komentar