BOGANINEWS, SURABAYA – Musyawarah Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) resmi dimulai. Kementerian Pemuda dan Olahraga berpesan agar para pemilik suara tak salah pilih ketua umum yang baru.
Munas PBSI yang agenda utamanya pemilihan ketua umum resmi dibuka, Minggu (30/10/2016). Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto menandainya dengan pemukulan gong.
Gatot mengakui prestasi PBSI sudah cukup oke saat ini, maka dari itu kepengurusan periode ke depan jangan sampai salah pilih. Bahkan, negara berutang terhadap PBSI yang telah sukses meraih medali emas Olimpiade 2016.
“Sudah begitu PBSI tidak membuat repot kami, tanpa berpikirpun PBSI sudah jalan. Padahal publik saat ini sudah sangat kejam, setiap kali ada turnamen mereka mengikuti dan memasnag harapan yang begitu tinggi,” kata Gatot dalam pidatonya.
Gatot berharap Munas PBSI yang bertemakan “Dengan Landasan yang Kokoh dan Soliditas Tim Kita Lanjutkan Tradisi Emas Indonesia di Olimpiade 2020” kali ini benar-benar terwujud. Dia meminta agar pengprov bisa memilih ketua umum PBSI yang mampu mengemban tugas tersebut.
“Bulutangkis tidak hanya jadi milik bapak ibu tapi juga seluruh bangsa Indonesia. Sebab, dari pengalaman setiap kali saya ke luar negeri cuma dua yang bisa dibawa: bulutangkis dan pencak silat,” tutur Gatot.
Di antara agenda Munas PBSI yang akan dihelat selama dua hari, Minggu dan Senin (30-31/10/2016), pemilihan ketua umum menjadi agenda paling krusial. Agenda hari ini akan melulu diisi dengan laporan pertanggungjawaban kinerja PBSI masa bakti 2012-2016 sekaligus evaluasi dari peserta sidang pleno.
Agenda dilanjutkan dengan perencanaan PBSI empat tahun mendatang. Rentetan pemilihan yang jadi puncak acara baru akan digeber Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Sampai saat ini hanya muncul dua calon, petahana Gita Wirjawan dan Menkopolhukam Wiranto. Keduanya mengklaim didukung masing-masing 18 pengprov meskipun PBSI hanya mempunyai 34 pengprov. Dalam Munas PBSI akan ada 35 suara, 34 pengprov dan satu dari pengurus pusat.
Komentar