Senator Sulut Angkat Bicara Soal Bullying Siswi SMK di Bolmong

BOGANINEWS, BOLMONG – Beredarnya video di Sosial Media (Sosmed) dengan maksud perundungan atau bullying yang dilakukan sejumlah siswa di salah satu Sekolah Menegah Kesejuruan (SMK) di Kabuaten Bolaang Mongondow (Bolmong), menarik perhatian Cherish Harriette, Senator asal Sulawesi Utara (Sulut).
Melalui press rilisnya, Cherish menaruh perhatian serius terhadap proses penindakan terhadap kasus tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Kejadian ini menambah deretan bullying yang terjadi di sekolah. Sehingga perlu ada tindakan tegas dari pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Ketegasan diperlukan sebagai pesan kepada siapapun, bahwa tindakan pelecehan seperti itu adalah suatu pelanggaran. Perbuatan yang tak pantas dilakukan oleh siapapun, apalagi oleh orang yang terdidik,” tegas Cherish.
Menurutnya, perbuatan tersebut mengambarkan adanya kemunduran dalam menghargai hak-hak perempuan, sehingga menjadikannya diskriminatif dan tidak memandang martabat, serta kehormatan perempuan. “Peristiwa ini mesti menjadi bahan evaluasi dan PR besar kita yang baru saja memperingati hari perempuan internasional. Tindak pelecehan, perundungan (bullying) tidak bisa dibiarkan. Kepada siapapun, dengan alasan apapun. Terlebih menempatkan perempuan sebagai objek perundungan, menunjukkan kualitas peradaban dan mental patriakhi yang eksploitatif dan diskriminatif dalam memandang martabat dan kehormatan perempuan,” terang Cherish.
Ia juga menilai, kesetaraan dan penghormatan terhadap sesama adalah nilai dasar kemanusiaan yang mestinya menjadi tujuan utama pendidikan. Sehingga tindak pelecehan dan diskriminasi gender yang terjadi di lingkungan pendidikan, tidak hanya menunjukan kegagalan institusi pendidikan.
“Tapi mengindikasikan tidak berfungsinya peran keluarga sebagai pilar paling dasar dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan tidak diskriminatif,” jelasnya.
Cherish juga mendorong pemerintah dan masyarakat agar memperbaiki pola parenting, sehingga kualitas seseorang di masa dewasa sangat ditentukan oleh pengasuhan di masa kecilnya. “Pengawasan dari pihak sekolah juga harus terus diperbaiki agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Selain di rumah, sekolah juga memegang peranan penting dalam melakukan pendidikan karakter kepada para muridnya,” ucapnya.
Cherish berharap, korban bisa mendapatkan haknya. “Pemenuhan hak korban juga perlu menjadi perhatian, baik tentang hak atas penanganan, perlindungan dan pemulihan untuk mencegah keberulangan pelecehan seksual dan dampak yang berkelanjutan terhadap korban,” harapnya. (ino)

Komentar