BOGANINEWS, POLITIK – Sebagai salah satu pejuang pemekaran di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Suhendro Boroma merupakan tokoh yang dirindukan oleh semua kalangan. Keinginan masyarakat agar Suhendro Boroma bisa pulang ke daerahnya, untuk membangun Kabupaten Boltim begitu besar.
Terbukti spanduk dukungan terhadap Direktur Utama Jawa Post dan Manado Post ini untuk maju di bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boltim, mulai bertebaran. Om Edo (sapaan akrab Suhendro), dikenal sebagai salah satu tokoh perjuang pemekaran Kabupaten Boltim, yang saat ini sudah sukses membangun karirnya di pulau Jawa.
Salah satu saksi sejarah, yang juga tokoh masyarakat Kabupaten Boltim Ir. Muhammad Assagaf, menuturkan, bahwa Suhendro Boroma adalah salah satu tokoh terbaik Kabupaten Boltim yang sudah berkiprah hingga tingkat Nasional. Sebuah kewajaran jika Om Edo akan maju di Pilkada Boltim.
“Yang terpenting itu bukan nama saja. Namun, bagaimana masyarakat akan menerima, tentunya kalau cuma nama itu nggak boleh, tapi cuman orang-orang tertentu,” kata mantan Sekda Boltim ini, sebagaimana dilansir lewat harian manado. “Jadi, kalau memang serius untuk bertarung di Boltim. Silakan sosialisasikan sendiri langsung ke lapangan. Dan kalau saya pribadi sah-sah saja kalau Suhendro Boroma bakal bertarung di Boltim, dan juga harus melakukan sosialisasi dan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat,” jelasnya, Senin (13/01/2020) kemarin.
Dikatakannya lagi, kalau cuman terkenal di koran buat apa. Sedangakan, masyakarakat ingin melihat, kalau serius atau tidak. Pihaknya juga menegaskan jangan cuman wacana. “Sedangkan yang kenal itu cuman orang Togid. Jadi harus ada gerakan di seluruh wilayah Boltim. Tentu kita lihat saja. Karena partai-partai bisa melihat survei langsung, kalau dia sendiri tidak jalan, dan yang pasti partai itu tidak mau kalah,” kata Assegaf.
Sementara itu, Anggota DPRD Boltim Sofyan Alhabsy, melihat semua figur yang bertarung di Pilkada Boltim memiliki hak yang sama. Siapa pun silahakan saja, untuk melakukan itu. “Jangan hanya berkoar-berkoar untuk maju. Sedangkan rakyat sudah terlanjur jatuh cinta dan sebagainya. Pada akhirnya tidak jadi, karena tidak ada parta yang usung,” katanya.
Ditambahakanya, kalau sosok Suhendro Boroma tentu sangat layak kerena banyak kontribusinya untuk kemajuan Boltim, termasuk belum mekar Boltim pada waktu itu. “Pak Suhendro banyak melakukan bantuan serta memberikan masukan. Bahkan memberi kontribusi dalam upaya-upaya mempercepat terjadinya otonom daerah,” ungkap Sofyan. (***)
Komentar