BOGANINEWS – Cukup mencengangkan, untuk mengecek kondisi kulit nantinya akan bisa dilakukan via Google.
Mengutip, tirto.id, yang dilansir dari NYPost, penyakit-penyakit kulit yang bisa diteliti pun bervariasi, mulai dari jerawat hingga melanoma, tergantung dari foto yang dikirim pengguna.
Rencananya, perusahaan teknologi ini akan merilis alat yang bisa mendiagnosa kulit seseorang lewat foto.
Dalam gelaran I/O beberapa waktu lalu, disampaikan kalau alat yang digunakan akan ditenagai oleh AI (Artificial Intelligence).
Fitur dermatologis yang dibantu dengan machine learning ini akan mengidentifkasikan sebanyak 288 penyakit kulit.
Cara menggunakannya
Sebelum fitur bisa mendeteksinya, pengguna diminta untuk mengirim 3 foto kulit, rambut atau kuku dengan sudut pengambilan yang berbeda.
Fitur ini nantinya juga akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang tipe kulit, berapa lama sudah mengalami permasalahan kulit, dan gejala lainnya.
“Dalam hitungan detik, Anda akan menerima daftar kemungkinan-kemungkinan yang ada sesuai dengan kondisi dermatologis,” ujar Dr. Karen DeSalvo selaku chief health officer di bawah administrasi Obama.
Dilaporkan Fiercehealthcare, data dari pengguna disimpan dengan aman dan dienkripsi.
Fitur ini juga menandai perangkat medis yang berhubungan langsung dengan pengguna pertama keluaran Google. Adapun Google menerima hampir 10 miliar pencarian terkait permasalahan kulit, kuku, dan rambut setiap tahunnya.
Namun, pengguna menemui kesulitan menjelaskan kondisi mereka lewat kata pencarian. Dengan adanya alat berbasis foto, Google merancangnya untuk bisa menjawab 90 persen dari sebagian besar pertanyaan terkait dermatologis yang diajukan. Kendati demikian, fitur ini tidak bisa menggantikan peran pakar dermatologis.
“Alat ini tidak bertujuan menyediakan diagnosa atau pengganti saran medis karena banyak kondisi yang membutuhkan review dari klinik, pemeriksaan secara langsung, atau tes tambahan seperti biopsi,” ujar Google.
“Golnya adalah memberikan pengguna akses ke informasi yang berguna untuk membantu membuat keputusan selanjutnya,” lanjut Google.
Untuk melakukan penelitian dan pengembangan asisten dermatologis berbasis AI tersebut, Google butuh waktu 3 tahun. AndroidCentral melaporkan, fitur akan dirilis di Eropa dulu pada tahun ini. (**)
Sumber : tirto.id
Komentar