BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Di tengah upaya pemerintah dalam melawan Covid 19 atau coronavirus, usaha kuliner khas Suku Mongondow Inambal yang dikelola oleh Tika Paputungan (36) tetap berjalan normal. Usaha yang diberi nama Tesa Inambal ini, tetap produksi meski membatasi jualan keliling.
Untuk menginisiasi agar bisnisnya tetap berjalan, ibu 3 anak ini menjual inambal secara online, guna memastikan keamanan dan tidak berkontak langsung dengan pelanggan. “Iya. Jadi sekarang saya menerima pesanan online saja. Nanti akan ada yang mengantar, pengantar juga harus aman. Kami pastikan tetap menjaga kebersihan dan tidak bersentuhan langsung,” ujarnya, Jumat, (20/03/2020).
Menurutnya, bagi konsumen yang ada di Kelurahan Motoboi Kecil, tidak ada ongkos kirimnya. “Motoboi Kecil tidak ada ongkir, kecuali di luarnya, anggaplah seputaran Kotamobagu ini, biayanya Rp 5 Ribu,” ucapnya.
Dijelaskannya, jika dulu pihaknya memproduksi ratusan bungkus. Sekarang hanya memproduksi sesuai pesanan online saja. Untuk menginisiasi agar bisnisnya tetap berjalan, ibu 3 anak ini menjual inambal secara online, guna memastikan keamanan dan tidak berkontak langsung dengan pelanggan.
“Iya. Jadi sekarang saya menerima pesanan online saja. Nanti akan ada yang mengantar, pengantar juga harus aman. Kami pastikan tetap menjaga kebersihan dan tidak bersentuhan langsung,” ujarnya, Jumat, (20/03/2020).
Menurutnya, bagi konsumen yang ada di Kelurahan Motoboi Kecil, tidak ada ongkos kirimnya. “Motoboi Kecil tidak ada ongkir, kecuali di luarnya, anggaplah seputaran Kotamobagu ini, biayanya Rp 5 Ribu,” ucapnya.
Dijelaskannya, jika dulu pihaknya memproduksi ratusan bungkus. Sekarang hanya memproduksi sesuai pesanan online saja. “Per bungkusnya Rp 2 Ribu, masih tetap sama, yang berbeda hanyalah jumlah produksi, sekarang hanya bergantung pesanan saja. Pertimbangannya adalah, tidak lagi ada penjualan keliling,” jelasnya.
Dari usaha ini, dirinya, bisa membantu suami dalam menopang perekonomian keluarga. “Ini sudah turun temurun. Jadi kadang susah juga berhenti karena memang sudah ada pelanggan tetap. Apalagi, alhamdulilah bisa turut membantu suami agar anak-anak semua bisa sekolah,” katanya.
Ia berharap, keadaan karena covid 19 bisa cepat membaik, dan usahanya tetap bisa berjalan meski sekarang hanya memasarkan inambal secara online. “Modal awal saya hanya ratusan ribu, itu dulu. Hingga kini terus meningkat, sehingga tentu harapannya adalah usaha ini bisa terus bertahan di tengah upaya melawan corona. Semoga semuanya bisa kembali seperti semula,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Inambal adalah olahan irisan jeroan sapi, atau lemak ayam, yang dicacah dan dicampur dengan berbagai rempah khusus, kemudian dibungkus daun bersama campuran sagu basah, dan dikukus. Kuliner ini merupakan salah satu makanan khas tradisional. (*)
Komentar