Tembus Jutaan Rupiah Perkilogram, Warga Kota Kotamobagu Mulai Membudidayakan Tanaman Nilam

BOGANINEWS , KOTAMOBAGU – Budidaya tanam Nilam menjadi primadona bagi para petani diberbagai daerah sekarang ini. Tanaman menyerupai bayam ini, dikenal dengan nama latin (Pogostemon Cablin Benth), menghasilkan minyak atsiri atau minyak Nilam (Patchouli oil). Minyak ini bermanfaat untuk bahan dasar parfum, kosmetik, sabun, aromaterapi, serta penyembuhan fisik, mental, dan emosional, kini menjadi unggulan oleh sejumlah masyarakat Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu.

Pasalnya pembudidayaan tanaman ini, terbilang mudah dan hasilnya menguntungkan masyarakat petani di wilayah Kotamobagu.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Seperti yang dikatakan Papa Akbar Kadengkang pria asal Kelurahan Motoboy Besar saat di konfirmasi, Ia mengaku sudah menggeluti bercocok tanam Nilam di kebunnya.

“Awalnya saya hanya petani sayuran, rempah rempah, buah buahan seperti Pepaya, pisang dan tanaman kebutuhan di dapur saja. Namun sekitar setahun lalu saya mengenal tanaman Nilam dan belajar membudidayakan tanaman ini, akhirnya sangat praktis ekonomis dan menguntungkan,” ucap Kadengkang pada Media ini, Senin (22/7/2024).

Ia menurutkan untuk harga penjualan dari kandungan Minyak (asiri) hasil produksi tanaman Nilam memiliki nilai jual tinggi, Perkilogram dijual harganya capai satu juta lebih.

“Untuk harga minyak Nilam varian, tapi di Bolmong Raya tempat penyulingan mereka membeli perkilogram l nya sampai sejuta lebih. Pembudidayaan tanaman ini mudah dilakukan dan hasilnya mendapat nilai ekonomi yang baik bagi petani di sini. Hanya menanam stek pucuk Nilam ketanah dan di tutup pake gelas bekas minuman ale-ale atau sejenisnya, dan dibiarkan tumbuh sampe 4-5 bulan dipanen daun ujung pucuknya di keringkan, dan di cincang lalu dibawah ke pengepul penyulingan,” jelasnya.

Dikatakannya tanaman nilam memiliki manfaat yang banyak dan nilai jual yang tinggi, juga dapat meningkatkan perekonomian para petani.

“Karena nilai ekonomisnya lumayan bagus dan bisa ditanam tumpang sari dengan tanama lain serta proses pemanenan dan pengelolaan hasil panen sangat mudah. Saya sudah panen berapa karung daun, dan liter minyak Nilam, sudah puluhan juta saya dapat di hasil Nilam ini, bahkan saya mengajak masyarakat untuk membudidayakan tanam nilam ini, sudah banyak Masyarakat motoboy besar, Poyowa Kotobangon, moyag, dan sampai se- BMR yang membudidayakan tanaman Nilam ini,” ujarnya.

Lanjut Papa Akbar untuk bisa menyuling sendiri bisa tercapai setelah kurang lebih 1 tahun berjuang.

“Untungnya ada kenalan yang memperkenalkan dengan salah satu pembeli dan pengelola minyak Nilam asal di Bolmong Doloduo, beliau berkenan membangun tempat penyulingan minyak Nilam disini (Motoboy Besar) dengan pembagian hasil yang sangat menguntungkan bagi kami sebagai petani di Kotamobagu timur. Harapan saya kedepan jika memungkinkan akan menambah satu penyulingan lagi karena sekarang ini banyak petani Nilam dari berbagai tempat datang menyuling disini. tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kotamobagu Fenti Dilansandi Mifta merespon baik dan mensupport para petani Nilam yang ada di Kotamobagu, demi peningkatan ekonomi bisnis di wilayahnya.

“Tentunya kami Dinas Pertanian Kotamobagu, sangat mendukung dan selalu memfasilitasi inisiasi yang berdampak positif, yang mampu meningkatkan perekonomian para petani di Kotamobagu. Pemerintah juga selalu melakukan sosialisasi penyuluhan pertanian, pembagian bibit tomat, cabai, Cacao, dan bibit lainya juga pupuk subsidi bagi para petani di Kotamobagu,” ucap Kadis Pertanian.

Reporter: Agung Mokodompit

Komentar