KOTAMOBAGU–Pemerintah Kotamobagu (Pemkot) mengikuti penyampaian Presiden Republik Indonesia (RI) terkait pantauan capaian vaksinasi di wilayah Sulawesi Utara, termasuk Kotamobagu secara Virtual dan pelaksanaan vaksinasi massal, Jumat (25/02).
Dalam kegiatan turut di ikuti, Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara, Wakil Walikota Nayodo Koerniawan SH, seluruh Forkopimda, Sekda Kotamobagu, para Asisten, dan seluruh OPD di wilayah Kotamobagu. Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara dalam penyampaiannya menjelaskan, sangat berterima kasih kepada seluruh panitia pelaksana atas terselenggaranya kegiatan ini termasuk pelaksanaan vaksin.
“Seperti yang kita dengarkan bersama tadi, bahwa Presiden RI harus cepat meninggalkan Sulawesi Utara maka waktu dialog atau mendalami vaksinasi di Kotamobagu tidak secara langsung. Namun semangat yang ditunjukan oleh kita semua sangat saya apresiasi,” ungkapnya
Tatong mengatakan, terutama kepada seluruh Forkopimda yang sudah siap membantu mobilisasi dan terus berdampingan masyarakat sampai tervaksinasi dengan baik. “Posisi vaksinasi di Kotamobagu saat ini komulatif dosis 1 (satu) sudah mencapai 93 persen, dosis 2 (dua) 58,6 persen, dan untuk dosis Booster 3 persen,” terangnya.
Lanjutnya, dalam kesempatan kali ini agar kita terus memaksimalkan khusus dosis 2 dan 3, untuk kodim 1303 yang mempunyai program B10 kami siap bekerja sama untuk support data untuk dosis 2 agar di serahkan data ini kepada polres Kotamobagu dan Kodim 1303 agar bisa tercapai di bulan Maret kita targetkan dosis 2 di atas 90 persen, dengan demikian maka apresiasi provinsi bagi siapa yang mencapai 90 persen pada bulan Maret akan di berikan apresiasi sebesar Rp 10 Miliar.
“Untuk itu dalam rangka pencapaian vaksinasi dosis 2 dan 3, tidak semata-mata mengejar apresiasi itu namun kerja keras kita jika mencapai target tersebut maka akan di balas dengan apresiasi tersebut,” ungkapnya.
Tatong menambahkan, dengan adanya hal ini di mohon dukungan terus-menerus dari Forkopimda lebih khusus TNI dan Polri yang tidak mengenal lelah untuk terus bersama-sama mendapatkan satu nilai yang kita targetkan di bulan Maret nanti dan insya Allah kita akan mencapai target tersebut.
“Kenapa dosis baru mencapai 58,6 persen karena di bulan November dan Desember kita melaksanakan Vaksinasi dosis astra zaneca, Interfal waktu antara dosis 1 dan 2 selama 3 (tiga) bulan dan setelah di hitung Astra zaneca akang jatuh di bulan Maret nanti. Untuk itu assiten 1 agar dapat menyiapkan seluruh data yang belum di vaksinasi serta kami akan melakukan rapat kembali bersama Forkopimda membahas kerja sama agar target 90 persen bisa tercapai di bulan Maret nanti,” ujarnya * (ADVETORIAL)
Komentar