Potensi Gula Aren di Moyak Kesulitan Bahan Baku dan Alat Pengolahan

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Akibat keterbatasan bahan baku dan kurangnya fasilitas pengelolaan, produksi Gula Aren yang berada di Desa Moyak, Kecamatan Kotamobagu Timur mengalami penurunan.

Menurut salah satu petani Gula Aren, Ula Mamangkay mengatakan, ia dan sejumlah petani gula aren masih mengunakan alat manual dalam memproduksi gula aren seperti kapak dan parang sebagai alat pemotongan kayu. “Kedua alat tersebut tidak dapat digunakan dalam jangka waktuyang lama . Baik parang dan kapak itu cepat rusak, karena harus digunakan untuk memotong kayu untuk bahan bakar, dan memotong buah aren. Dan waktu pekerjaan kami lebih lama karena masih secara manual, ungkapnya.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

Ula mengakui, kalau beberapa waktu Pemkot Kotamobagu sempat memberikan bantuan, namun bantuan tersebut tidak tepat sasaran. “Tahun 2017 lalu memang ada bantuan dari Pemkot Kotamobagu kepada petani gula aren. Akan tetapi, bantuan tersebut dinilai tidak tepat sasaran. Kami petani gula aren yang menerima,” ucapnya.

Ia pun berharap berharap kedepannya bantuan kepada petani gula arena harus tepat sasaran. “Kalau bisa yang menerima bantuan itu haruslah petani gula aren,”Harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tedy Makalalag melalui Kepala Bidang Perindustrian, Fadlun Paputungan mengakui pihaknya sudah menyiapkan fasilitas gedung produksi gula aren. “Saat ini kami sedang dalam tahap perampungan fasilitas pabrik gula aren. Sedangkan untuk bantuan nanti akan kami programkan kembali. Kami menargetkan gedung produksi gula aren ini mulai beroperasi tahun 2019 mendatang,” jelasnya. (Tr01/Ino)

Komentar