Kotamobagu Pilih Kopi Organik Untuk Dikembangkan

BOGANINEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Daerah Kota Kotamobagu saat ini tengah mendorong pengembangan kopi organik sebagai salah satu produk unggulan Kota Kotamobagu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kota Kotamobagu, Ramjan Mokoginta, mengatakan, kopi selama ini sudah menjadi tren di masyarakat lokal, nasional maupun dunia sebagai bahan aroma dan penyedap. Nah, di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa, fungsi kopi itu sendiri dipakai untuk bekerja, karena dapat memicu otak belakang untuk menghasilkan inspirasi-inspirasi yang bagus saat bekerja.
Untuk itu kata Ramjan, kenapa di Kota Kotamobagu kita alihkan ke kopi organik, karena negara-negara maju sudah beralih ke tanaman sehat.
“Tentunya organik ini tanaman sehat yang negara Eropa sudah sangat perlu dengan makanan-makanan organik,” jelas Ramjan saat melakukan presentasi pada acara sosialisasi dan launching aplikasi layanan publik dan penetapan kawasan pengembangan pertanian organik kluster kopi di Kotamobagu Selatan, bertempat di aula Kantor Wali Kota Kotamobagu, Jumat (6/12).
Nah, Kotamobagu sendiri kata Ramjan, mempunyai produk unggulan yaitu kopi yang sudah melalui testing kopi di pusat penilitian kopi di Jember denga hasil tes 80,45 poin, artinya bisa di ekspor itu kopi Arabica.
“Sehingga kenapa Kotamobagu kita mulai dari pengembangan kopi, inilah lompatan agar supaya Kotamobagu Selatan jadi pusat pengembangan kopi dan sebentar nanti bisa jadi Agrowisata dan lainnya,” ucapnya.
Diungkapkannya juga, salah satu Bank Indonesia juga merekomendasi kopi Kotamobagu mempunyai cita rasa yang bagus diatas 84,5 robustra di Kotamobagu Utara. “Presentasi ini kemudian dikeluarkan Peraturan Walikota Kotamobagu (Perwako) nomor 26 tentang Pengembangan Kawasan Pertanian Oragank Klaster Kopi,” terangnya.
Maka dari itu kata Ramjan, kita harus kerja keroyokan agar kerja ini menghasilkan satu produk yang sangat-sangat bagus dan berkualitas, sehingga semua OPD terlimbat langsung mengerjakan.
“Contohnya, seperti Dinas Pertanian yang memiliki sistim budidaya, kemudian Disperindak terkait kemasan dan promosi perdagangan, dan dinas lainnya yang turut membantu, sehingga produk yang dikeluarkan Kotamobagu sangat berkualitas dan diterima orang luar karena memiliki setifikat organik,” ujarnya.
Dikatakannya lagi, tujuan jangka menegah adalah untuk menghasilkan rumah kreatif yang berada di kawasan itu. “Sementara untuk tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengasilkan sertifikasi organik berstandar nasional Indonesia, serta sertifikasi dari Amerika dan Eropa,” tambahnya.
Diketahui, kopi organik adalah kopi yang seluruh proses penanamannya tidak menggunakan petstisida atau bahan kimia lainnya. (ino)

Komentar