BOGANINEWS , KOTAMOBAGU – Dinas Pertanian menghimbau masyarakat khususnya para petani agar dapat mewaspadai fenomena El nino atau peningkatan suhu gelombang panas laut, dan kemarau panjang.
Hal ini menyusul informasi dari edaran BMKG memprediksi puncak fenomena El Nino terjadi di bulan Agustus sampai degan September yang memicu minimnya curah hujan, sehingga berdampak pada ketersediaan air di sejumlah daerah. Adapun dampak dari fenomena El Nino yakni kekeringan, kebakaran, hinga gelombang panas.
“Memang di prediksi kemarau ini agak panjang, namun kita di daerah Kotamobagu cuacanya masih stabil, dan jauh dari kekeringan,” ujar Kepala Dinas Pertanian kotamobagu Fenty dilasandi Mifta, SP, Rabu (6/9/2023).
Terkait fenomena itu, dirinya berharap tetap waspada dengan perubahan iklim yang tidak terduga sehingga dihimbau dengan melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan yg masih tersedia sebelum masa kemarau tiba.
“Dampak El Nino saat ini belum di rasakan oleh para petani khususnya di sektor pertanian, mungkin di daerah tertentu lebih perhatian khusus,” ujarnya.
Maka dari itu lanjutnya diharapkan para petani dengan menggunakan ketersediaan dan sumber daya air, juga menghimbau kepada para petani menggunakan benih unggul yang tahan kekeringan.
“Tentunya perlu penanganan khusus lewat program adaptasi dan mitigasi untuk mengedukasi serta pendampingan bagi petani. Dengan, upaya-upaya yang di maksud dapat mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani jika terjadi perubahn iklim yang tidak terduga,” terangnya.
Reporter: Agung Mokodompit.
Komentar