Ini Tanggapan Bupati Boltim, Terkait Demo Mahasiswa Soal Tanah HGU PT. Rononout

BOGANINEWS, BOLTIM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa pemuda dan rakyat, datangi kantor Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), untuk meminta sikap Bupati terkait persoalan tanah Hak Guna Usaha (HGU), antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan PT. Ranomout.

Para pendemo menuntut pihak Pemda agar secepatnya menagani persoalan tanah (HGU) yang sampai sekarang belum selesai antara pemerintah dan pemilik PT. Ranomout.

Menurut Kordinator Lapangan (Korlap) Haikal Mokoagow, pihaknya mengecam atas tindakan yang dilakukan pihak perusahaan yang merasa berkuasa dan menjadikan rakyat kambing hitam atas kepentingan politik.

“Apabila terjadi penggusuran, seharusnya pihak PT. Ranomout melakukan ganti rugi, sebab ada beberapa rumah tinggal warga,” ungkap Haikal, siang tadi.

Demo aliansi mahasiswa, pemuda dan rakyat itu, menuntut tiga poin yakni menuntut Pemda, agar taransparansi dokumen HGU dan pengelolaan tanah HGU. Kedua, siapkan lahan bagi mereka yang tidak punya tempat tinggal. Ketiga, di mana peran Pemda dalam menyikapai persoalan tanah HGU dan segera putuskan kontrak dengan PT Ranomout.

Demo tersebut di sambut baik Bupati Boltim Sehan Landjar, di depan halaman kantor Bupati. Dalam penyampaiannya, Bupati mengapresiasi dan bangga kepada mahasiswa dan masyarakat yang punya jiwa kepedulian terhadap daerah. “Menyangkut tanah HGU, Saya selaku pemerintah sejak awal sudah tahu persoalan ini. Kami juga sebelumnya sudah membahasnya dengan pihak PT. Ronomout,” kata Sehan di hadapan para pendemo, Jumat (3/5/2019).

Lanjutnya, soal lahan HGU yang rencananya akan di bangun 200 unit Rumah Tingal Layak Huni (RTLH), juga rencananya akan di bangun Masjid Raya, Kampus, kantor Kejari, kantor Pengadilan, Kodim dan Polres, dengan angaran yang sudah jalan kurang lebih 2,8 Miliar.

“Saat ini sudah ada 40 unit RTLH yang di bangun di atas lahan PT. Ronomut. Proses penyerahan telah diserahkan ke Desa Tutuyan II. Untuk sisanya 200 unit, akan di bangun tahun ini. Selaku pemerintah saya tidak hanya diam, karena saya yang akan berhadapan langsung. Masyarakat jangan khawatir dan resah, karena ada isu akan di bongkar dan di pindahkan dari lahan itu. Tapi sejauh ini masih aman. Kalau pun ada informasi ada yang akan mengambil kembali lahan itu, atau akan di bongkar paksa, maka jangan percaya. Ini hanya reaksi konflik politik pada Pemilu barusan. Sedangkan pihak pemilik perusahaan sendiri sempat heran, jika ada orang kerja menekan dan mengancam akan mengeluarkan masyarakat di lokasi itu,” terang Sehan.

Bupati juga menghimbau, agar masyarakat jangan takut atau pun ragu, karena pihak pemerintah yang akan menjaminya. “Jangan merasa terancam dengan isu itu. Namun tetap kawal dan awasi. Saya yang paling depan mengahadapi mereka, jika ada yang ingin mengeluarkan masyarakat di lokasi itu. Jika ada yang ingin mengeluarkan masyarakat di lokasi itu, maka mereka rugi dan harus mengantikan anggaran kurang lebih 2,8 Miliar yang sudah di bangun dan sudah jalan. Makanya saya lagi-lagi berpesan, masyarakat jangan takut dan termakan isu. Mari kita kawal bersama pembangunan itu,” jelas Bupati. (Agung)

Komentar