Gelar Doa Tasyukuran Berangkat Haji, Bupati Bolsel Minta Maaf

BOGANINEWS, BOLSEL – Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Iskandar Kamaru, Rabu (24/07/2019) menggelar Doa Tasyakuran (Selamatan) untuk berangkat bersama ibunda tercinta dan jamaah lainnya ke tanah suci menunaikan Ibadah Haji 1440 Hijriyah.
KH. Rasyid Kamaru yang juga pengajar di Pondok Pesantren Hubulo, dalam tausyiahnya pada acara selamatan tersebut memohon doa semoga para rombongan haji asal Bolsel mendapatkan keberkahan dalam menjalankan rukun Islam yang kelima.
“Insya Allah pak Bupati bersama rombongan calon jamaah haji mendapat predikat Haji Mabrur, serta diberikan kesehatan, keselamatan dalam menjalankan ibadah di tanah suci,” ucapnya.
Lanjutnya, saat naik haji tidak ada lagi cerita pangkat dan jabatan. “Kita semua sama yaitu tamu-tamu Allah,” katanya. Selain itu, ia juga memberikan pesan-pesan yang mengurangi nilai pahala saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci. “Jangan berkata kotor yang mendatangkan teguran Allah,” pintanya.
Sementara itu, Bupati Bolsel dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang hadir pada acara tasyukuran tersebut.
“Mudah-mudahan kehadiran bapak dan ibu hari ini, dapat memberikan doa untuk muluskan keberangkatan kami ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji,” kata Bupati.
Bupati juga dalam kesempatan itu memohon maaf kepada seluruh tamu yang hadir.
“Kami memohon maaf kepada bapak-ibu dan masyarakat Bolsel. Sebelum berangkat naik haji, disunahkan untuk meminta maaf menaiki rumah tetangga. Sebagai Bupati, saya memohon maaf tidak bisa mengunjungi rumah masyarakat Bolsel satu persatu. Makanya saya membuat acara ini untuk meminta maaf apa bila ada khilaf baik disengaja maupun tidak disengaja,” pinta Iskandar.
Diketahui, jumlah jamaah haji Bolsel sebanyak 11 orang dari total 885 orang jamaah haji Sulawesi Utara. Turut hadir pada acara tersebut, Ketua LPTQ Sulut Hi. Herson Mayulu, pimpinan dan anggota DPRD Bolsel, Ketua KPUD, pimpinan OPD, para Asisten, Staf Khusus, tokoh agama, imam dan pegawai syar’i, para Camat, Sangadi (keppala desa) dan masyarakat. (Holan)

Komentar