BOGANINEWS, BOLTIM – Terbukti, Hi. Herson Mayulu (H2M), penuhi janji politik, bangun rumah susun (Rusun) Santri Pondok Pesantren Tebuireng VII Desa Buyat Barat, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
“Pembangunan Rusun Santri ini adalah janji politik saya. Dari dua yang saya usulkan, yakni Rusun Santri di PKP Kombos dan Pesantren Miftakhul Khoir, baru satu yang terealisasi yakni di Miftakhul Khoir Tebuireng VII Buyat,” jelas Anggota Komisi V DPR RI itu, saat memberikan sambutan, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Rusun, Rabu (19/5/2021).
Ia mengatakan, bahwa pembangunan rusun tersebut merupakan aspirasinya di tingkat Nasional.
Selain Rusun Santri kata Herson, Pondok Pesantren Tebuireng VII Buyat juga akan di bangun empat unit MCK.
“Pesan saya kepada kontraktor pekerjaan supaya mempekerjakan tenaga kerja lokal. Bahan-bahan bangunan juga dibeli di sini agar perputaran ekonominya dirasakan oleh masyarakat yang ada di sini,” kata Herson.
Politisi PDIP ini juga menambahkan, pembangunan Rusun Santri yang telah dimulai pembangunannya nanti, dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik oleh pengelolah pondok dan seluruh santri yang ada.
“Apalagi asrama santri di pondok pesantren ini lalu pernah terbakar. Semoga Rusun yang sedang di bangun ini nantinya dapat digunakan dan dirawat dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng VII Buyat, Kyai Abdurrahman Modeong, mengucapkan rasa syukurnya atas pembangunan fasilitas tersebut. “Semoga pembangunan rusun santri dan MCK ini, nantinya menjadi amal jariah bagi semua pihak yang terlibat, terutama Haji Herson Mayulu yang telah memperjuangkan di DPR RI,” kata Kyai.
Diketahui, peletakkan batu pertama pembangunan Rusun Santri ini turut dihadiri oleh Gujarat selaku Kepala Balai P2P Sulawesi I, pihak penyedia pekerjaan PT. Tri Tunggal Perkasa, penyedia jasa PT. Asri Abadi Konstruksi, para Sangadi (kepala desa) dari desa Buyat Bersatu Kecamatan Kotabunan dan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Hadir pula tokoh-tokoh masyarakat setempat, termasuk penghibah lahan di pondok Syarkawi Modeong. (BG)
Komentar