Tekan Angka Putus Sekolah, Dikbud Boltim Lakukan Pendataan Siswa Disetiap Desa Untuk Mengikuti Setara Paket A B dan C

BOGANINEWS, BOLTIM – Guna menekan angka putus sekolah diwilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Boltim terus melakukan pendataan siswa putus sekolah diseluruh desa, untuk mengikuti setara paket A,B dan C.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boltim Yusri Damopolii pekan lalu mengatakan, proses pendataan siswa sekarang sedang dilakukan.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Sejauh ini sudah terdapat 1647 lebih orang yang tercatat dalam usia putus sekolah setara paket A, paket B, dan paket C sebagai siswa program kesetaraan di SPNF SKB,” ujarnya.

Dijelaskannya mereka yang telah tercatat nantinya akan dibagi di 10 pusat pembelajaran yang tersebar di semua kecamatan se-Boltim.

“Mereka akan mengikuti proses pembelajaran berdasarkan program kesetaraan yang telah diatur oleh SPNF SKB masing-masing. Dalam 1 semester program kesetaraan itu hanya 18 kali pertemuan. Jadi mereka akan mengikuti proses belajar tatap muka sebanyak 18 kali dalam enam bulan,” jelasnya.

Untuk proses pendataan siswa pihaknya turut melibatkan Bidang PNFI, Bidang Kebudayaan, Bidang PTK, Sub Bagian Kepegawaian, SPNF SKB, serta beberapa kepala sekolah di desa masing-masing.

“Target kami 2000 an yang ikut paket A,B dan C. pada intinya Pemerintah menginginkan seluruh masyarakat itu tidak ada yang putus sekolah, dan kedepannya mengantongi ijazah SMA. Ijasah ini penting untuk lapangan kerja, ataupun tuntutan kebutuhan. Makanya Kita mengadeng para Sangadi untuk melakukan data di setiap desa,” ucap Kabid PNF Hariyanto Mamonto Rabu (14/9/2022).

Saat ini pihaknya dalam proses pendataandan penyusunan jadwalnya, karna akan dimasukkan di Dapodik.

“Untuk wilayah pesisir di SKB Tutuyan, sedangkan wilayah Pengunungan di SKB Modayag. Adapun data qngka putus sekolah Tahun 2021 sebanyak 0,03 persen, sementara di tahun 2022 menurun 0.01 persen, nah ini ada penurunan angka putus sekolah melalui program penyetaraan. Program ini tentu sangat memberi kontribusi dari aspek peningkatan rata-rata lama sekolah, sehingga itu setiap tahun kita lakukan pendataan. Kami juga menyediakan biayanya pengganti transportasi bagi peserta,” jelas Kabid PNF Harianto Mamonto.



Reporter: Agung Mokodompit.

Komentar