SSM-OPPO Hilangkan Politik Dinasty di Boltim

BOGANINEWS, BOLTIM Kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo, sangat mengkritisi dan akan menghilangkan yang namanya politik dinasty.

Hal tersebut sering disampaikan Bupati dan Wabup saat kunjungan kerja dibeberapa kecamatan.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Tidak baik dalam satu sistem pemerintahan digeluti oleh satu keluarga. Satu keluarga dalam sistem yang sama itu tidak baik, kita harus putuskan dinasty jabatan. Jangan ada keluarga dalam satu perangkat desa atau satu sistem yang sama itu tidak baik bagi kinerja. Semua urusan kantor akan dibahas dalam kamar dan hasilnya mereka semua yang menikmati. Berbagilah dengan orang lain yang mampu bekerja,” tegas Sachrul, saat Kunker di Kecamatan Motongkad Selasa (16/3/2021) kemarin.

Sachrul juga mengaku, sebelum ia menjadi bupati, dirinya telah berkomitmen jika terpilih menjadi bupati, istrinya akan diberhentikan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Alhamdulillah saya terpilih dan akan saya buktikan. Istri saya anggota DPRD Boltim dan karirnya masih panjang. Namun saya berkomitmen akan berhentikan istri saya dari anggota dewan. Jadi saya ingatkan bagi para Sangadi dan seluruh aparat desa, agar segera mengganti struktur jabatan jika ada keluarga yang masuk di dalam sistem perangkat desa. Dan itu akan saya cek,” tegasnya.

Sachrul juga menjelaskan, niatnya bersama Oskar Manoppo, akan menjadi magnet pemersatu bagi masyarakat Boltim.

“Kami bedua tak hanya pasangan Bupati dan Wakil Bupati, tapi kami adalah kakak beradik yang punya niat mengabdi untuk Boltim, tempat kami lahir dan dibesarkan. Boltim adalah rumah kita bersama, mari bersama membangun daerah ini, demi mewujudkan Boltim yang BERSINAR, yaitu Bersih Nasionalis Amanah dan Religius,” jelas Bupati.

Menurutnya, jika tak ada jabatan jangan berkecil hati dan tetap bersabar. Sebab, kalau kinerja kalian baik, maka dengan sendirinya rejeki akan datang.

“Tetap berikhtiar. Bisa saja ini adalah pembelajaran, salinglah berbagi dan menghargai, tetaplah sederhana dan apa adanya,” pintanya. (Agung)

Komentar