BOGANINEWS , BOLTIM – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Ny Seska Ervina Budiman S.Sos. Jumat, (20/10/2023), menghadir sekaligus membuka sosialiasi tentang Perlindungan Perempuan dan Anak kepada Orang Tua Siswa.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kabupaten Boltim, dipusatkan di Lapangan Desa Purworejo, Kecamatan Modayag.
Mama Icat sapaan akrab Ny Seska Ervina Budiman juga pada kesempatan itu menjadi pemateri dengan membawakan materi “Pola Asuh Anak di Era Digital”
“Pola asuh anak terbagi atas Empat, yang pertama pola asuh otoriter, yang kedua pola asuh permisif, ketiga pola demokratis dan terakhir pola asuh membiarkan,” ujarnya saat menjadi pemateri.
Istri Bupati Boltim juga menjelaskan beberapa pola asuh anak kepada para orang tua siswa yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
“Pertama pola asuh otoriter merupakan pola yang dipakai orang tua kita dahulu, dimana yang memegang kekuasaan itu orang tua dan anak-anak tidak mempunyai kebebasan dalam berpendapat. Yang kedua adalah pola asuh permisif adalah dimana pola ini orang tua akan mengikuti semua keinginan sang anak sehingga anak-anak menjadi manja dan egois oleh sebab itu pola ini harus ditinggalkan. Yang ketiga yaitu pola asuh demokratis, pola ini memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk menyampaikan pendapatnya kepada orang tua. Dan yang keempat pola asuh membiarkan, pola seperti ini juga harus kita tinggalkan karena akan ada jarak antara orang tua dan anak,” jelas Seska Ervina Budiman.
Diakhir materi Mama icat juga memaparkan tentang sisi negatif dan sisi positif dari era digitalisasi.
”Era digitalisasi seperti pedang bermata dua, di sisi lain ada sisi negatifnya dan di sisi lain juga ada sisi positifnya. Sisi negatifnya seperti; anak-anak jadi malas bersosialisasi karena seringnya bermain gadget , banyak kejahatan di dunia maya yang mengintai anak-anak kita, informasi hoaks, gangguan tidur dan mudahnya mengakses konten-konten yang tidak sesuai umur yang berakibat maraknya pembulian di sekolah-sekolah, jadi saya berharap kepada para orang tua walau kita sesibuk apapun dalam bekerja janganlah lupa untuk memperhatikan anak-anaknya. Adapun sisi positifnya seperti; sumber anak dalam edukasi, berkreatifitas dan kemampuan berbahasa, menjadi jendela dunia serta mempermudah untuk berkomunikasi dan sebagai akses informasi,” jelasnya.
Reporter Agung Mokodompit.
Komentar