BOGANINEWS, BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto tegaskan, seluruh Sangadi memperhatikan penggunaan anggaran dalam desa, juga mengingatkan tahun ini dan tahun depan belum ada Pemilihan Sangadi (Pilsang) serentak untuk 65 desa se-kabupaten Boltim.
Hal ini ditegaskan Bupati saat memimpin apel kerja perdana Tahun 2022 yang dihadiri ASN dan seluruh Sangadi dan aparat desa, bertempat di lapangan Gogaluman Tutuyan.
Bupati berpesan agar para sangadi memperhatikan penggunaan anggaran di dalam desa.
“Perlu diperhatikan bagi para Sangadi dan aparat desa, agar memperhatikan dan mengatur baik-baik penggunaan anggaran di desa. Juga ketika datang ke keuangan, berkas SPJ harus lengkap, jangan datang di keuangan dan meronta-ronta persoalan pencairan tapi SPJ tidak lengkap, apalagi langsung di bawa di status lewat media sosial Facebook, itu tidak baik dan kurang beretika. Lengkapi dulu semua berkas, baru bisa di proses di keuangan,” tegas Bupati.
Bupati juga mengungkapkan, ada banyak catatan perihal kinerja sangadi-sangadi yang menurutnya kurang prosedur.
“Ada banyak catatan juga laporan yang saya simpan tentang desa. Makanya sudah dari awal saya sampaikan, tidak baik dalam struktur jajaran perangkat desa jika ada keluarganya sangadi yang masuk dalam jajaran pemerintahan desa, maka harus diganti. Namun ternyata masih ada satu keluarga. Ada sangadi istrinya sekdes, ada pula sangadi anaknya dijadikan bendahara, tidak baik itu,” ungkap Sachrul.
Bupati juga membeberkan di tahun ini, sampai tahun depan belum ada pemilihan Kepala Desa.
“Banyak alasan sehingga pemilihan kepala desa belum bisa dilaksanakan tahun ini. Kami belum menetapkan anggarannya, karena memang kita kekurangan anggaran dan masih fokus di refocusing. Pada 2023 pun tidak bisa melaksanakan Pilsang, karena sudah masuk tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada), sedangkan di Tahun 2024 ada pilkada dan nanti bisa dilaksanakan pada Tahun 2025,” beber Bupati.
Kata Bupati, menempatkan ASN sebagai pejabat kepala desa itu bisa saja terjadi, jika ada kekosongan.
“Boltim ada sekitar 65 desa yang sangadinya akan berakhir masa jabatan pada akhir tahun ini, tentunya akan dilihat kinerja, amal dan perbuatannya di lapangan. Sangadi yang bersikap baik, profesional dan tidak punya kasus dalam desa bisa kami perpanjangan. Tapi yang kinerjanya buruk dan loyalitasnya tidak ada, mohon maaf akan diberhentikan, dan di isi oleh pejabat Sangadi dari ASN,” pungkas Bupati. (Agung)
Komentar