BOGANINEWS, BOLTIM – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, meminta dan menasehati para wartawan agar tidak menyebar berita Hoaks.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Boltim, periode 2021/2024, Kamis 30 September 2021.
Melalui kesempatan saat pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Boltim, Sam Sachrul berbagi pengalamannya.
Dikatakannya, sebelum dirinya menjadi Bupati, kurang lebih 10 tahun ia menjadi wartawan.
“Sebelum jadi Bupati, Saya pernah jadi wartawan pada masa itu kurang lebih 10 tahun. Saya wartawan di ManadoPos Grup, makanya saya tahu apa saja kode etik jurnalistik. Maka dari itu, kepada adik-adikku, bawalah profesi ini dengan baik, tidak boleh bikin berita Hoaks tidak jelas, dan ada unsur profokasi, pelintir, ingin ada perpecahan pada masyarakat. Itu tidak baik,” jelas Sachrul.
Kata Sachrul, dirinya selama menjadi wartawan, tidak pernah menciptakan konflik antar pejabat, narasumber ataupun masyarakat.
“Justru saya membangun relasi, hubungan yang baik. Sampai jaringan itu saya pake dan sukses pernah menjadi Anggota KPU, Ketua DPRD Boltim, dan sekarang Alhamdulillah saya dipercayakan jadi Bupati Boltim,” ucap Bupati.
Menurutnya, wartawan itu adalah pekerjaan yang mulia, bebas berpendapat, namun punya etika, estetika dan aturan undang undang Pers.
“Sebagai pilar keempat, kontrol sosial, kalian jangan asal bikin brita. Bebas namun harus beretika. Harus memenuhi unsur 5W+1H dalam penulisan brita. Jangan karena kalian tidak suka pada sesuatu dan ada unsur ketidak sukaan pribadi, dan memelintir, isu brita hoaks, itu bukan wartawan,” jelasnya.
Ditambahkannya, kritikan itu penting, namun kritikan yang membangun dan berfaedah.
“Tidak boleh bikin berita tidak jelas, dan ada unsur provokasi, pelintir, ingin ada perpecahan. Harusnya kritikan membangun, bukan sembarangan buat brita kayak tidak berpendidikan (tidak Proposional),” jelasnya.
Di moment pelantikan tersebut, Bupati Sam Sachrul sempat menyinggung orang yang ingin membenturkan dengan Wabup Oskar Manoppo.
“Barusan ada orang yang ingin membenturkan saya dan pak Oskar, terkait berita yang dipelintir oleh wartawan, dan pak Oskar sudah klarifikasi dia tidak pernah katakan itu, juga keluarga pak Wabup marah akan pemberitaan itu. Justru itu adalah visi-misi kami, namun telah di pelintir oleh wartawan yang tidak kompeten,” bebernya.
Ditegaskan Bupati, wartawan yang mencoba membenturkannya dengan Wabup Oskar tidak kompeten.
“Itu wartawan yang tidak berkompeten, dan punya otak profokasi. Itu tidak baik, berarti dia tidak punya niat baik membangun Kabupaten ini,” tegas Sachrul.
Terkait pemberitaan itu, kata Bupati dirinya akan usut tuntas.
“Saya ingin Kesbangpol, juga Kominfo lihat dan pantau jika ada berita-berita hoaks, atau isu yang profokasi, segera laporkan ke Pihak Dewan Pers, jika itu wartawan, usut dia dan lapor ke pihak Kepolisian. Jangan biarkan ada profokasi penyebar isu hoaks,” tegas Bupati.
Menurutnya suatu daerah akan maju jika wartawan bisa mengkritisi yang baik dan sesuai data, fakta yang baik dan benar, jika niatnya profokasi itu dia penjahat.
Reporter: Agung
Komentar