Rawan Longsor dan Banjir di Musim Penghujan Pemdes Matabulu Himbau Masyarakat Waspada

BOGANINEWS, BOLTIM – BMKG memprediksi cuaca ekstrim La Nina masih akan berlanjut sampai degan akhir bulan juli 2024. Di musim penghujan atau Cuaca Ekstrem melanda wilayah Indonesia seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang mengakibatkan banjir dan longsor di Kecamatan Nuangan.

Terkait fenomena alam itu, Penjabat Sangadi Desa Matabulu Pario Mokoginta SPd Minggu (14/7/2024), menghimbau agar warganya selalu waspada dan siap tanggap darurat bencana.

“Atas nama Pemerintah menghimbau kepada masyarakat Desa Matabulu yang tinggal di bantaran sungai, pinggiran pantai, dan yang ada di tepi tebing gunung agar lebih berhati-hati di musim penghujan, kondisi saat ini bisa saja terjadi banjir, dan tanah longsor. Lihat saja sudah ada contoh di ruas jalan trans Matabulu ongunnoi longsor, dan jalur jalan ke desa Jiko Belanga putus total longsor, bahkan saudara kita di Gorontalo terendam banjir.

Ini merupakan fenomena alam, kita tidak bisa berbuat apa-apa, haya berdoa dan selalu waspada jangan buang sampah sembarang, memotong pohon di hutan mengakibatkan longsor dan banjir. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa, dan juah dari bencana alam,” ujar Sangadi Matabulu.

Adanya bencana longsor tersebut Pemerintah Kabupaten Boltim tidak hanya diam, dan langsung menurunkan personil dinas terkait melakukan evakuasi di sejumlah titik longsor.

“Untuk ⁠ruas jalan molobog onggunoi tepatnya di desa Matabulu, pihak pemda sudah koordinasi dgn BPJN SULUT dan sudah dibersihkan pihak balai jalan. Sedangkan ruas jalan matabulu jiko belanga kurang lebih longsor ada dua titik, dan jalan amblas satu titik, saat ini Pemda lagi mengkaji untuk menetapkan tanggap darurat di lokasi tersebut, untuk penanganan jalan ambruk akan dibuatkan traca baru kurang lebih 50 meter, tapi harus ada kerja sama dari pemilik lahan dan ini sudah dikomunikasikan dengan camat Nuangan, semoga dalam waktu dekat akan segera teratasi,” ucap Asisten Setda Boltim Haris Pratama Soemanta.

Reporter: Agung Mokodompit

Komentar