Pemkab Boltim Distribusikan Ribuan Ton Bibit Jagung

BOGANINEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Pertanian dan perternakan (Dispertanak), mulai menyalurkan ribuan ton bibit jagung untuk sejumlah program di bidang tanaman pangan dan hortikultura.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Boltim Soetinoyo, melalui Kepala bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Yusni Fenty Djangkarang Selasa (30/4/2019). Dikatakan Fenty, pihaknya mulai menyalurkan bibit jagung kepada puluhan kelompok tani (Poktan) yang tersebar di seluruh kecamatan dan desa di Boltim.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Kita sudah mulai salurkan bibit jagung, sekitar tanggal 4 April kemarin. Penyaluran tersebut diantaranya, di kecamatan Kotabunan, Motongkad dan Nuangan. Selanjutnya, penyaluran bibit jagung di kecamatan Modayag, Modayag Barat dan Tutuyan untuk tahap kedua,” aku Fenty

Lanjutnya, bibit jagung yang disalurkan jenis mono kultur jagung Hibryda Umum Tiga (HU3). “Jadi disalurkan untuk 119 Poktan, dengan jumlah 37500 ton (HU3) bisi 228 pada luas areal tanam sekira 2500 hektare, potensinya di kecamatan Tutuyan, Motongkat dan Kotabunan” jelasnya.

Untuk tahap kedua katanya, program tumpang sari di kabupaten Boltim, mendapatkan 2400 Ha bibit jagung dan kedelai dari pihak kementerian. Dengan jumlah 135 kelompok tani, dan bibit bisi 18 (HU2). “Penyalurannya sudah dilakukan belum lama ini, namun yang disalurkan bibit jagung. Untuk kedelai kita masih menunggu petunjuk teknis dari pusat lalu kita salurkan. Untuk anggarannya bersumber dari APBN, kita sebatas dalam kegiatan tugas pembantuan dinas pertanian,” papar Fenty.

Sedangkan dalam program tumpang sari itu ada 325 Ha. Semuanya kita realisasikan di tahun ini. tanaman pangan, padi jagung ada 1000 Ha, jagung kedelai 240 Ha, padi kedelai 325 Ha. Yang sudah jalan yakni, jagung kedelai. “Kita berharap, dengan adanya bantuan sejumlah bibit dalam program dinas pertanian ini, dapat meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai di Boltim. Juga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani, serta akan membuka lapangan kerja khususnya para petani dalam pemberdayaan. Saya imbau ke petani, segala bentuk bantuan pemerintah agar jangan dijual. Sebab, buntuan bukan untuk diperjualbelikan,” pintanya.

Ditegaskannya lagi, kepada kepala kelompok tani untuk dapat menyalurkan ke seluruh anggota kelompok, jangan dipakai sendiri. “Juga diminta juga kepada pendampingan penyuluh pertanian, harus bekerja secara optimal,” harapnya. (Agung)

Komentar