BOGANINEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Ketahanan Pangan, mulai mengantisipasi gejolak rawan pangan di musim kemarau.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Boltim, Ramlan Ngiu. Menurutnya, ada tiga program untuk mengantisipasi musim kemarau. Pertama pemanfaatan pangan lokal seperti ubi, pisang dan jagung. Kedua pengembangan lumbung pangan masyarakat dan ketiga ada usulan di tahun 2019 yaitu cadangan pangan pemerintah.
“Tanaman pangan yang biasa inflasi itu ada tiga yakni bawang daun, tomat dan capai. Sedangkan beras untuk kondisi saat ini masih stabil. Namun ada kecenderungan beras akan naik dikarenakan musim kemarau bisa saja gagal panen,” jelas Ramlan.
Lanjutnya, dampak dari kemarau belum kelihatan satu sampai dua bulan. Nanti setelah itu, baru kelihatan dampaknya. “Dari aspek analisis seperti ini, kebutuhan pangan beras per kapita 25 kilogram dengan jumlah penduduk Boltim kurang lebih 82.212 jiwa. Jadi dari total penduduk Boltim, perhari kita butuh sekitar 30 ton beras. Perbulannya 924 ton, sedangkan pertahun 11,098.000 ton,” terangnya. (Agm)
Komentar