Pemdes Matabulu Timur Salurkan Hak Rakyat Beras CPP Kepada 97 KPM

BOGANINEWS, BOLTIM – Pemerintah Desa (Pemdes) Matabulu Timur, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), ringankan kebutuhan warga degan menyalurkan hak rakyat berupa bantuan beras cadangan pangan pemerintah (BCPP) kepada 97 keluarga penerima manfaat (KPM) di Matabulu Timur.

Hal ini dikatakan Penjabat Sangadi Matabulu Timur Rudiyanto Mamonto melalui Sekertaris Desa (Sekdes) Ulim Goni, bahwa pihaknya bersama jajaran perangkat desa, disaksikan BPD, dan pendamping desa, telah menyalurkan bantuan beras kepada yang berhak menerima.

https://boganinews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241120-WA0078.jpg

“Ada kurang lebih 97 orang KPM di kampung kami yang menerima Bansos pangan beras, dan itu sudah kami salurkan di Balai desa Matabulu Timur,” kata Ulim, Rabu (3/4/2024).

“Ini data dari Dinas sosial. Kami dari pemerintah desa hanya bisa menggantikan ketika ada salah satu keluarga yang ekonominya sudah meningkat atau meninggal,” jelasnya.

 

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boltim Matt Sunardi menjelaskan, bahwa ada polemik penerima bantuan pangan, karena para keluarga penerima manfaat yang biasanya menerima bantuan pangan beras di tahun 2023, pada tahun 2024 ini namanya sudah tidak tercantum dalam daftar penerima.

“Harus dipahami untuk bantuan pangan beras di tahun ini itu datanya tidak hanya berpatokan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) saja, tetapi juga ada ketambahan data lain, yakni, data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem atau bisa disebut data P3KE,” jelasnya.

Namun terkait data P3KE tersebut, Matt berharap pemerintah desa yang ada di Boltim dapat meninjau kembali sehingga bantuan ini bisa tepat sasaran.

“Kami telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa terkait penggantian KPM, karena banyak ditemukan penerima yang sudah tidak layak untuk menerima. Tentunya pergantian tersebut berdasarkan dua data tadi, dan pergantian ini tengah dimusyawarahkan oleh para sangadi dan anggota BPD,” terangnya.

Reporter: Agung Mokodompit

Komentar