BOGANINEWS, BOLTIM – Meski daganggan tidak laku dan sepi pengunjung, para pedagang yang berada di pinggiran jalur Trans Sulawesi di Tutuyan enggan dipindahkan ke lokasi pasar Pondabo.
Seperti pengakuan pedagang ikan, ibu Ratna dan ibu Masni, bahwa mereka sudah pernah mencoba untuk berjualan di lokasi pasar Pondabo, namun tempat itu sepi pembeli.
“Kami bukan tidak ingin pindah ke pasar Pondabo, tapi kami sudah pernah berjualan di lokasi itu, namun pembelinya kurang. Malahan jualan kami banyak yang tidak laku,” aku kedua pedagang ini.
Para pedagang juga mengaku, pagi hari mereka bisa berdagang di pasar Pondabo, tapi sore hari mereka kembali jualan di pingiran jalan, karena jika sore banyak pegawai dan masyarakat yang pulang lewat jalur tersebut. Para pedagang juga sudah pernah mengeluhkan ke dinas terkait untuk minta kebijakan agar bisa berjualan di pinggiran jalan trans, karena waktu sore banyak pegawai dan masyarakat yang belanja.
“Harapan kami sebagai pedagang, agar ada tempat yang strategis untuk kami berjualan. Siapa tahu pemerintah bisa menyediakan tempat lain seperti di jalur dua dan lokasi strategis lainnya, karena masyarakat jarang ke lokasi pasar Pondabo,” harap Masni.
Sementara itu, Kadis Disperindagkop dan UKM Ramlah Mokodompis, mengatakan, jika nanti ada pedagang yang tidak ingin dipindahkan, maka pihaknya akan berupaya agar tidak ada gesekan, karena ini demi kebaikan bersama. Mau tidak mau harus di atur, mengingat ini ibu kota Kabupaten, tidak baik di lihat tata ruangnya dan tidak ada namanya pasar berdekatan dengan kantor Bupati.
“Sejauh ini komunikasi dan negosiasi dengan pihak pedagang sangat baik untuk pemindahannya. Bahkan ada beberapa pedagang yang sudah meminta kios di lokasi pasar Pondabo. Untuk sementara belum disewakan, nantinya berikut ada retribusinya karena sudah diatur oleh Peraturan Daerah (Perda), yaitu setahun 500 ribu dan untuk kebersihan para pedagang yang menjaga juga membersihkannya. Pastinya kami tidak akan menyusahkan pedagang karena ini untuk kebaikan bersama,” jelas Ramlah. (Agung)
Komentar