New Normal Mulai Diberlakukan di Boltim, DKP Dinilai Lambat Salurkan Sembako Tahap Dua

BOGANINEWS, BOLTIM – Memasuki New Normal, warga Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) sekarang sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Seperti para nelayan sudah mulai melaut, penambang sudah kelokasi tambang, bahkan para pedagang pakaian pun, sekarang sudah bolak balik Boltim-Kotamobagu-Manado untuk belanja dagangannya.
Namun yang menjadi pertanyaan warga, paket sembako atau hak rakyat tahap dua yang disiapkan Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Boltim Sehan Landjar, yang berada di Balai Pertemuan Umum (BPU) Tutuyan, belum juga disalurkan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boltim.
Ismail Mokodompit, mewakili warga Boltim mengaku, sangat kecewa terhadap kinerja DKP Boltim. Menurutnya, DKP dinilai lambat dalam membagikan paket sembako atau bantuan pangan kepada warga yang terdampak Covid-19.
“Harusnya DKP lebih siap, sigap dan bergerak cepat. Tidak boleh lambat. Keterlambatan saat ini, dinilai telah berakibat pada tertundanya pemenuhan hak rakyat,” kata Ismail.
Bahkan menurutnya, penyaluran BST ini sudah masuk tahap tiga.”Harusnya sembako tidak boleh dibiarkan menumpuk lama di gudang karena bisa rusak. Harus segera
didistribusikan karena masayarakat sekarang sudah mulai hidup normal,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala DKP Boltim Kissman Mamonto mengatakan, penyaluran sembako untuk tahap kedua sudah bisa dilakukan dalam pekan ini. Namun, kecepatan penyaluran bergantung dari data yang dimasukan oleh pihak desa.
“Sebagian besar desa-desa sudah masukan data. Namun masih ada juga desa melakukan perbaikan data. Jadi kami tunggu data semua desa masuk, baru disalurkan serentak,” kata Kissman.
“Untuk penyaluran tahap dua, juga perlu dilengkapi dengan SPJ tahap satu. Kami berharap data dan SPJ cepat diselesaikan agar penyaluaran sembako untuk tahap dua ini segera dilakukan,” pintanya. (Agung)

Komentar